Jakarta, CNBC Indonesia - Brand mobil Jepang harus menerima kenyataan pasarnya kian terancam dengan hadirnya banyak mobil baru dari China. Apalagi, mobil China sepertinya tak main-main, sampai rela harus merugi di awal demi mendapat celah pasar.
Sekarang ini, merek Jepang seperti Toyota dan Honda, yang selama ini mendominasi pasar Indonesia, mulai kehilangan pangsa pasar di segmen tertentu, terutama EV, karena lambat beradaptasi dengan tren elektrifikasi.
"Brand China memanfaatkan kelemahan ini dengan menawarkan teknologi canggih sebagai contoh fitur digital yang menarik bagi generasi muda) dan desain modern yang bersaing, meskipun penjualan total mobil sedang turun ya," kata pengamat otomotif Yannes Pasaribu kepada CNBC Indonesia, dikutip Sabtu (1/3/2025).
Soal ekspansi China saat pasar sedang jeblok tampaknya sebagai sebuah paradoks, penjualan mobil di Indonesia pada 2024 diperkirakan hanya mencapai 850.000-900.000 unit (turun dari target awal 1,1 juta unit), akibat faktor ekonomi seperti daya beli menurun, suku bunga tinggi, dan inflasi.
"Namun, brand China tampaknya bermain dalam strategi jangka panjang yakni mereka rela bersaing ketat untuk 'kue yang sedikit' sekarang demi posisi yang lebih kuat di masa depan. Beberapa bahkan bersedia rugi sementara sebagai contoh Nio dan Xpeng di China rugi besar meski penjualan naik demi membangun kepercayaan konsumen dan infrastruktur pasar," sebut Yannes.
Sebagai langkah jangka panjang, brand China masuk ke RI bukan karena pasar sedang gemuk atau justru sedang lesu, tapi karena melihat peluang jangka panjang, memanfaatkan celah kebijakan dan tren EV, serta ingin menggeser dominasi pemain lama, meski itu artinya harus berebut kue yang saat ini memang sedang kecil
"Jadi tampaknya mereka sekarang sedang bersinergi dengan bisa jadi bakar uang, didukung dengan keunggulan harga, teknologi EV, dan agresivitas strategi, brand China tampaknya bertaruh bahwa mereka bisa mengubah peta persaingan otomotif Indonesia dalam beberapa tahun ke depan," sebut Yannes.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Penjualan Mobil RI Lagi "Berdarah-Darah", Bos Leasing Buka Suara
Next Article Gaikindo Bakal Revisi Target Penjualan Mobil 1,1 Juta Tahun Ini