Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid meluncurkan GARUDA SPARK Innovation Hub di Kota Medan, Sabtu (8/11). Waspada.id/ ist
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid meluncurkan GARUDA SPARK Innovation Hub di Kota Medan. Tujuannya untuk menyiapkan generasi muda menjadi penggerak transformasi digital Indonesia, bukan hanya sebagai pengguna.
Hal itu disampaikan Meutya Hafid saat melaunching GARUDA SPARK Innovation Hub yang diselenggarakan di Pos Blok Medan, Sabtu (8/11).
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Kota Medan, kata Meutya Hafid, dikenal sebagai Kota perdagangan namun juga diharapkan menjadi kota ide dan inovatif yang lahir dari generasi muda.
Kehadiran GARUDA SPARK Innovation Hub juga untuk mendorong generasi muda menjadi inovator digital. “Fokus inovasinya pada sektor agrikultur, teknologi pangan, dan perdagangan, serta menyediakan akses literasi digital, pelatihan keterampilan, dan kesempatan kolaborasi dengan industri dan pemerintah,” ucap Meutya Hafid.
Pada kesempatan itu Meutya menyebutkan Kota Medan memiliki indeks daya saing digital tertinggi dengan skor 51. Kemudian diikuti Kota Binjai, Pematangsiantar, Tebingtinggi, Padangsidimpuan, Sibolga, dan Tanjungbalai.
Ia juga menyebutkan nilai transaksi e-commerce di Medan diproyeksikan meningkat dari Rp16 triliun pada tahun 2023 menjadi lebih dari Rp35 triliun hingga tahun 2030. Pertumbuhan ini, katanya, ditopang dengan adanya pertumbuhan ekonomi Sumut pada sektor pertanian sebesar 1,75%.
Sehingga GARUDA SPARK Medan difokuskan pada pengembangan Agritech sebagai motor baru yang menghubungkan petani, pelaku usaha, dan start up teknologi. Tujuannya untuk memperkuat rantai nilai pangan secara digital.
“Target kita dalam 5 tahun ini, digital talent atau mereka yang literasi digital cukup bagus itu 2 juta, techpreneur yang memanfaatkan teknologi digital untuk hidupanya juga 2 juta, jadi total 4 juta se-Indonesia. Tapi itu dalam waktu 5 tahun.
Diketahui bahwa pemerintah menargetkan 12 juta talenta digital nasional pada 2030, naik dari target sebelumnya 9 juta. Dari jumlah tersebut, Garuda Spark Innovation Hub diharapkan menyumbang tambahan 4 juta penerima manfaat, terdiri atas talenta digital dan teknopreneur.
“Literasi digital tidak bisa hanya dilakukan dari kelas ke kelas atau seminar. Harus ada wadah ekosistem di mana startup, investor, talenta, dan pemerintah bertemu,” pungkasnya.(id20)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































