Menanti Keputusan BI, Rupiah Dan Harga Emas Turun Di Awal Pekan

5 hours ago 2
Ekonomi

20 Oktober 202520 Oktober 2025

Menanti Keputusan BI, Rupiah Dan Harga Emas Turun Di Awal Pekan

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada.id): Kinerja mata uang Rupiah dan harga emas terpantau melemah di awal pekan, sementara pelaku pasar menanti keputusan Bank Indonesia (BI) terkait arah kebijakan suku bunga acuan. Dari pasar global, kebijakan moneter Tiongkok yang menahan suku bunga pinjaman menjadi sentimen utama yang memengaruhi pergerakan aset keuangan di Asia.

Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan bahwa Bank Sentral Tiongkok (PBoC) mempertahankan suku bunga acuannya di level 3%. Namun, pasar kini menanti rilis data pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang diperkirakan melambat ke level 4,7% year on year pada kuartal ketiga.

“Kebijakan China yang menahan bunga pinjaman memberi sinyal bahwa mereka fokus menjaga stabilitas, meski pertumbuhan ekonominya cenderung melambat. Ini menjadi faktor penggerak positif bagi bursa saham di kawasan Asia,” ujar Gunawan, Senin (20/10).

Ia menambahkan, pelaku pasar di dalam negeri kini menanti keputusan BI yang akan diumumkan pada Rabu mendatang. BI diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,5%, sejalan dengan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Federal Reserve di Amerika Serikat.

“Jika BI benar-benar menurunkan bunga acuan, itu bisa memberikan dorongan bagi sektor riil dan perbankan. Namun efeknya terhadap Rupiah bisa terbatas karena pasar masih mencermati langkah The Fed selanjutnya,” jelasnya.

Sementara itu, Rupiah pada perdagangan pagi ini diperdagangkan stabil cenderung melemah di kisaran Rp16.575 per dolar AS. Gunawan memproyeksikan Rupiah bergerak dalam rentang Rp16.530 – Rp16.600 per dolar AS sepanjang hari ini.

“Rupiah masih rawan tertekan, tetapi tidak akan melemah terlalu jauh. Investor lebih memilih wait and see menjelang pengumuman BI Rate,” katanya.

Dari pasar komoditas, harga emas dunia juga masih berada dalam tekanan setelah sebelumnya sempat menembus level US$4.300 per troy ounce. Saat ini emas diperdagangkan di kisaran US$4.264 per troy ounce atau sekitar Rp2,28 juta per gram.

Gunawan menjelaskan, tekanan pada harga emas terjadi karena adanya aksi ambil untung di tengah ekspektasi penurunan bunga acuan global. Namun, dalam jangka menengah, emas masih berpotensi menguat seiring meningkatnya permintaan aset aman (safe haven).

Adapun IHSG dibuka menguat di level 7.988, mengikuti penguatan pasar saham di Asia. Gunawan memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 7.900 – 8.050 sepanjang perdagangan hari ini.

“Sentimen regional mendukung penguatan IHSG, meski potensi koreksi teknikal tetap ada menjelang keputusan BI,” pungkas Gunawan Benjamin. (id09)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |