Media Korea Sorot Hubungan RI-Korut, Warganya Takut Rahasia Ini Bocor

8 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Kunjungan resmi Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono ke Pyongyang, Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) alias Korea Utara tanggal 10-11 Oktober 2025 lalu jadi sorotan media di Korea Selatan.

Dalam artikel berjudul "Indonesia's renewed ties with Pyongyang stir worries over KF-21 technology leaks (Hubungan baru Indonesia dengan Pyongyang menimbulkan kekhawatiran atas kebocoran teknologi KF-21)" itu, The Korea Times menjabarkan kekhawatiran para ahli mengenai hubungan Indonesia dengan Korea Utara.

Diberitakan, para pengamat menyerukan tindakan pencegahan menyusul hubungan diplomatik baru antara Indonesia dan Korea Utara.

"Indonesia telah lama memiliki kelemahan dalam mengelola informasi sensitif. Dan, masalah struktural ini telah menyebabkan beberapa gangguan dalam proyek KF-21," kata Yang Uk, pakar militer dan peneliti di Asan Institute for Policy Studies, dikutip dari The Korea Times, Sabtu (18/10/2025).

Di sisi lain, imbuh dia, Korea Selatan pun tak memiliki sistem dalam mengelola teknologi sensitif secara ketat, sehingga meningkatkan risiko kebocoran lebih lanjut.

Artikel yang diterbitkan Jumat (17/10/2025) itu menekankan bagaimana hubungan Indonesia dengan Korea Utara memicu kekhawatiran di Seoul atas potensi pelanggaran berupa kebocoran data teknologi sensitif terkait KF-21, yang sedang dikembangkan bersama Indonesia.

Dilansir The Korea Times, KF-21 Boramae merupakan proyek jet tempur generasi 4,5 yang diluncurkan bersama pada tahun 2015, dijadwalkan selesai pada tahun 2026. Namun ditambahkan, penundaan pembayaran yang berulang mempersulit kemitraan tersebut.

Disebutkan, pemerintah Korea Selatan sebenarnya telah menjamin kerahasiaan data KF-21 yang dilindungi perjanjian dengan Indonesia. Meski begitu, kritikus menyoroti rekam jejak Indonesia dalam proyek bersama tersebut. Terutama mengenai penundaan pembayaran serta kasus kebocoran yang mencuat beberapa waktu lalu.

Kepala badan program akuisi pertahanan Korea Selatan, The Defense Acquisition Program Administration (DAPA), Seok Jong-gun pun telah menepis kekhawatiran kritikus tersebut dan menegaskan perjanjian kerahasiaan dengan Indonesia.

"Kami tidak yakin teknologi KF-21 akan bocor. Kami secara ketat membatasi akses transfer teknologi hanya kepada pengguna akhir yang disetujui dan akan memastikannya tidak dapat dikompromikan," kata Seok Jong-gun.

Artikel itu juga menyoroti kunjungan Menlu Sugiono ke Korea Utara, sebagai yang pertama sejak tahu 2013. Di mana kunjungan Menlu Sugiono tersebut bertepatan dengan parade militer pada 10 Oktober untuk merayakan ulang tahun ke-80 Partai Buruh Korea.


Sebelumnya, kunjungan Menlu Sugiono ke Pyongyang dalam rangka memenuhi undangan dari Menteri Luar Negeri RRDK, Choe Son Hui.

Dalam pertemuan bilateral tanggal 11 Oktober, kedua Menteri Luar Negeri bertukar pandangan mengenai persahabatan yang telah terjalin lama antara Indonesia dan RRDK serta membahas upaya untuk semakin memperkuat kerja sama bilateral. Kedua pihak sepakat untuk menjajaki bidang-bidang kerja sama baru yang saling menguntungkan.

Menlu Sugiono juga menegaskan kesiapan Indonesia untuk memfasilitasi keterlibatan yang lebih erat antara RRDK dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), termasuk melalui peningkatan partisipasi RRDK dalam mekanisme yang dipimpin ASEAN seperti ASEAN Regional Forum (ARF).

 Memperkuat Hubungan yang Telah Lama Terjalin antara Indonesia dan RRDK. (Kemlu)Foto: Kunjungan Menlu Sugiono ke Pyongyang: Memperkuat Hubungan yang Telah Lama Terjalin antara Indonesia dan RRDK. (Kemlu)
Kunjungan Menlu Sugiono ke Pyongyang: Memperkuat Hubungan yang Telah Lama Terjalin antara Indonesia dan RRDK. (Kemlu)


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Kapal Perusak Baru Korut Alami Kecelakaan Saat Diluncurkan

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |