Media Asing Sorot Pemerintah Beri Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah media asing menyoroti pemberian gelar pahlawan ke Presiden ke-2 RI Soeharto. Penganugerahan gelar pahlawan nasional itu dilakukan Presiden Prabowo Subianto untuk 10 tokoh nasional di Istana Negara, Kota Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025).

"Indonesia menambahkan mantan presiden Soeharto ke dalam daftar pahlawan nasional dalam sebuah upacara pada hari Senin, meskipun ada keberatan dari para aktivis dan akademisi atas catatan hak asasi manusia mendiang diktator militer tersebut," tulis AFP dalam artikel berjudul "Indonesia names late dictator Suharto a national hero".

"Dalam sebuah dekrit yang dibacakan oleh sekretaris militer kepresidenan, Soeharto dinobatkan sebagai salah satu dari 10 orang yang baru dinobatkan sebagai pahlawan nasional, bergabung dengan daftar lebih dari 200 orang yang mencakup presiden pertama yang terpilih secara demokratis, serta para pembela hak-hak perempuan terkemuka, ulama Islam, dan aktivis kemerdekaan," tambahnya.

"Presiden petahana, Prabowo Subianto, mantan menantu Soeharto, memimpin upacara Hari Pahlawan Nasional pada hari Senin."

Hal sama juga dimuat Reuters. Dijelaskan sejarahnya bagaimana Soeharto menjadi presiden dan memimpin pertumbuhan RI kala itu.

"Suharto, seorang perwira militer, secara resmi menjadi presiden pada tahun 1967 setelah ia merebut kendali Indonesia dari presiden pertama dan pemimpin kemerdekaan Indonesia, Sukarno," tulis laman tersebut di artikel berjudul "Indonesia grants national hero status to late strongman President Suharto".

"Ia memimpin Indonesia melewati tiga dekade pertumbuhan ekonomi yang pesat dan stabilitas, namun kemudian melihat banyak karyanya terbengkalai ketika negara itu terjerumus ke dalam kekacauan selama krisis keuangan Asia tahun 1997-1998," jelasnya.

"Pada Senin pagi, menjelang upacara, seorang reporter Reuters melihat potret Suharto di antara pajangan foto-foto berbingkai 10 orang yang akan dianugerahi gelar pahlawan nasional di pusat Istana Negara, Jakarta."

Sementara itu sorotan diberikan sebelumnya oleh The Diplomat. Dalam artikel "Indonesian Activists Protest Plans to Grant Former President Suharto 'Hero' Status" penganugerahan ini disebut sebagai "tanda revisionisme sejarah yang semakin menguat di bawah Presiden Prabowo Subianto".

Disebut ada protes meski dalam skala kecil. Disebut pula pernyataan alasan Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Zon, yang memimpin Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, soal hal tersebut menegaskan bahwa ada "kontribusi, latar belakang, dan kisah hidup" yang "telah dipelajari secara menyeluruh dan diverifikasi melalui berbagai kajian akademis dan ilmiah".


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Media Asing Sorot Raja Ampat, Langkah Prabowo Dipuji

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |