Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu menjelaskan bahwa dampak perang dagang akibat tarif impor Amerika Serikat tidak akan memberikan efek besar kepada Indonesia.
Dalam acara The Yudhoyono Institute Panel Discussion, Mari menjelaskan bahwa dampak Trump 2.0 ke Indonesia tidak sebesar ke negara lain. Pasalnya, ketergantungan RI pada perdagangan global khususnya AS lebih kecil dibandingkan negara seperti Vietnam atau Thailand yang memiliki surplus dagang dengan AS lebih besar.
"Yang surplusnya paling besar Vietnam dan Thailand. Surplus Thailand itu US$140 miliar, kita hanya US$17 miliar dengan AS. Beda jauh, dampak ke Indonesia mungkin relatively less dibanding dengan negara lain," ujar Mari b dalam acara diskusi The Yudhoyono Institute dengan tema Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan dan Ekonomi Global di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (13/4/2025).
Namun di sisi lain, walaupun dampak tarif impor AS tidak terlalu besar ke Indonesia, ancaman perang dagang tentu masih menghantui dunia. Mari menjelaskan bahwa ketidakpastian global diperkirakan akan menyebabkan penurunan 8,0% dalam pertumbuhan global.
"Nah yang menarik, ketidakpastian global akan menyebabkan penurunan pertumbuhan sebesar minus 0,8%. Jadi ini sebetulnya kuncinya global uncertainty," ujar Mari.
Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa menjaga ketenangan dan memahami situasi serta mengambil langka-langkah antisipatif menjadi penting.
"Jangan panik, kalem," tuturnya.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini: