
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Banjir merupakan bencana alam yang kerap terjadi di wilayah Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Belawan dan sekitarnya, terutama saat musim hujan melanda. Curah hujan yang tinggi menyebabkan Sungai Deli meluap sehingga memicu banjir di sekitar kawasan tersebut. Selain faktor alam, rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya sistem deteksi dini bencana turut memperparah dampak yang ditimbulkan.
Sebagai wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Negeri Medan (Unimed) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada mitigasi risiko bencana banjir. Kegiatan ini berlangsung Maret hingga Oktober 2025 dengan melibatkan tim dosen diketuai Dr. Yuni Warty, SPd, MSi, dengan anggota Prof. Dr. Abd Hakim S, M.Si, Yanthy Leonita P Simanjuntak, M.Pd, Insan Taufik, S.Kom., M.Kom, Tuti Hardianti, S.Pd., M.Pd, dan Silvia Dona Sari, M.Si. Tim ini juga melibatkan mahasiswa dari jurusan Fisika, yaitu Adrian Daulay, Widya Herliana Dewi Rambe, Zahara Putri Rahadis, Gilang Ramadhan, dan Simson Sabar Apriandi Sitorus.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Dr. Yuni Warty, SPd, MSi mengatakan, program ini mengusung judul ” Implementasi Alat Monitoring Sistem Deteksi Dini Bencana Banjir Dengan Sensor Berbasis Iot Untuk Masyarakat Aliran Sungai Deli Kelurahan Pekan Labuhan”. Kegiatan difokuskan pada empat lingkungan terdampak, yaitu Lingkungan 24, 25, 26, dan 27 di Kelurahan Pekan Labuhan.
Katanya, tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memberikan solusi konkrit terhadap permasalahan banjir yang dihadapi masyarakat dengan meningkatkan wawasan, keterampilan, dan kesadaran warga terhadap pentingnya deteksi dini bencana. Pengabdian ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga edukatif, dengan harapan mendorong masyarakat untuk lebih siap dan sigap menghadapi ancaman banjir di masa depan.
Katanya, target khusus yang ingin dicapai melalui program ini meliputi dua hal penting. Pertama, menghasilkan dan menerapkan teknologi tepat guna berupa alat monitoring sistem deteksi dini banjir dengan sensor berbasis Internet of Things (IoT). Alat ini mampu membaca ketinggian air sungai dan mengirimkan data secara real-time ke ponsel masyarakat melalui aplikasi. Kedua, memberikan edukasi dan pelatihan kepada Masyarakat tentang cara kerja alat, pentingnya deteksi dini banjir serta langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan secara mandiri.
“Teknologi ini kami rancang agar bisa digunakan oleh masyarakat secara langsung. Tujuannya bukan hanya memberi informasi, tetapi juga membentuk pola pikir siaga dan tanggap terhadap ancaman banjir,” ujar Dr. Yuni Warty, S.Pd., M.Si selaku ketua dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Selain pemasangan alat, kegiatan ini juga mencakup sosialisasi interaktif bersama warga setempat. Antusiasme masyarakat sangat tinggi, terutama saat praktik penggunaan alat dan diskusi terbuka mengenai pengalaman mereka menghadapi banjir.
Tokoh masyarakat dan kepala lingkungan Pekan Labuhan menyambut baik kegiatan ini. ”Alat ini sangat bermanfaat, harapannya ke depan masyarakat bisa lebih siap menghadapi banjir dan tidak lagi panik karena sudah mendapat peringatan dini,” ungkap salah satu warga Pekan Labuhan. Melalui kegiatan ini, Unimed melalui LPPM menunjukkan kontribusi nyata dalam menghubungkan dunia akademik dengan kebutuhan nyata di masyarakat. Kolaborasi antara teknologi, edukasi dan kepedulian sosial menjadi kunci keberhasilan program ini dalam membangun ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir. (m19)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.