Lewat Produk Unggulan, ABC Indonesia Siap Dukung Program MBG

2 days ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen makanan dan minuman, ABC Indonesia menyatakan komitmennya untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG). Hal ini mengingat ABC Indonesia memiliki produk makanan kaleng yang kaya akan gizi, dan bisa meningkatkan gizi anak Indonesia.

Marketing R&D Direktor ABC Indonesia, Felicia Julian menyebut ABC Indonesia memiliki produk makanan yang rasa dan nutrisinya telah disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia. Adapun salah satu produk unggulan adalah ABC Sardines.

"Jadi, ada beberapa hal yang bisa ABC turut berkontribusi di dalam program pemerintah makanan bergizi gratis ini. Salah satunya tentunya adalah produk yang kami tawarkan. Karena produk yang kami tawarkan adalah produk untuk masyarakat Indonesia yang sudah disesuaikan rasa, kemasan, dan kontribusinya dari sisi gizi untuk kebutuhan masyarakat Indonesia," ungkap dia dalam CNBC Indonesia Food Summit 2025, beberapa waktu lalu.

Felicia menambahkan produk makanan kaleng ini bisa menjadi sumber protein karena kaya akan gizi. Di samping itu, ABC Sardines praktis dan terjangkau dibandingkan dengan makanan sumber protein lainnya.

"Produk ini mudah dikreasikan menjadi berbagai menu, seperti menu telur sarden ABC yang dibuat dengan memperhatikan nilai proteinnya, yakni 24,56 gram per sajian," jelas dia.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana berharap pemenuhan kebutuhan MBG dapat dipenuhi sepenuhnya dari produksi lokal. Dengan begitu, program MBG juga dapat bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.

"Dengan adanya MBG kami harapkan swasembada pangan dimulai dari desa, pembangunan dari desa, dan kebutuhan pangan kita bisa dipasok dari dalam negeri," ungkap Dadan.

Sebagai informasi program MBG dijalankan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sejak awal 2025. Hingga 12 Maret, realisasinya mencapai Rp710,5 miliar dengan jangkauan 2 juta penerima.

Adapun ppagu anggaran program MBG adalah Rp 71 triliun dengan target penerima 17,9 juta orang, meliputi 15,5 juta anak sekolah dan 2,4 juta orang ibu hamil.

(dpu/dpu)

Saksikan video di bawah ini: