Tingkatkan Kualitas Pendidikan Warga Binaan

Ukuran Font
Kecil Besar
14px
BATUBARA (Waspada.id): Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Labuhanruku melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Universitas Muhammadiyah Asahan (UMMAS) di aula Lapas setempat, kemarin.
Turut hadir dan menyaksikan jalannya penandatanganan ini Kepala Kejaksaan Negeri Batubara, Diky Oktavia S.H., M.H.; perwakilan Danramil dan Kapolsek Labuhanruku; Camat Talawi H. Ilyas S.Pd, M.Si; serta Rektor UMMAS, Prianda Pebri, S.Pd., M.Pd.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Kegiatan juga diikuti oleh civitas akademika UMMAS, para warga binaan, dan tamu undangan lainnya.
Penandatanganan kerjasama ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan program pembinaan berbasis pendidikan di dalam Lapas. Kerja sama ini meliputi pelatihan keterampilan, pendidikan non-formal, serta penguatan mental dan karakter bagi warga binaan, guna mempersiapkan mereka kembali ke tengah masyarakat setelah masa pidana berakhir.
Rektor Universitas Muhammadiyah Asahan, Prianda Pebri menyampaikan kerja sama ini merupakan bentuk nyata dari peran kampus dalam pengabdian masyarakat. “Kami memiliki kewajiban moral sebagai perguruan tinggi untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, termasuk mereka yang sedang menjalani pidana. Kami akan serius dan sungguh-sungguh melaksanakan program sesuai MoU,” ujarnya.
Ia menambahkan UMMAS siap memberikan berbagai bentuk pelatihan dan pendidikan yang dibutuhkan oleh warga binaan, mulai dari program kelas khusus sarjana untuk warga binaan, pelatihan keterampilan praktis, hingga pembinaan mental.
Kalapas Labuhanruku, Soetopo Berutu,
A.Md.IP, S.Sos, M.Si; mengapresiasi penuh atas kerja sama ini.
Kolaborasi dengan perguruan tinggi adalah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di dalam Lapas. “Kami sangat berharap Universitas Muhammadiyah Asahan dapat membantu kami dalam mencetak warga binaan yang berkualitas dan produktif,” ucapnya.
Kalapas menegaskan bahwa kerja sama ini akan difokuskan pada kegiatan nyata seperti peningkatan pendidikan, pelatihan, bimbingan kepribadian, hingga edukasi.
“Rencananya Lapas Labuhanruku akan membuka kelas khusus program studi Ilmu Hukum di Lapas. Harapannya kami dengan hadir kuliah ini setidaknya warga memiliki pengetahuan hukum atau kelak menjadi praktisi hukum. Bayangkan kelak warga lapas kelak bisa busa menjadi sarjana dan tidak menutup kemungkina warga binaan menjadi warga negara yg sukses bahkan mungkin bisa menjadi lawyer atau politisi. Selama manusia mau itu mau merubah nasibnya tidak terkucuali warga binaan kelak menjadi manusia hebat kebanggaan buat keluarga dan bangsa”, ujarnya.
Terjalinnya kerja sama ini, Lapas Labuhanruku membuktikan komitmennya dalam mengedepankan pendekatan pembinaan yang humanis dan edukatif. Kolaborasi dengan dunia akademik menjadi bagian dari transformasi pemasyarakatan menuju arah yang lebih inklusif dan berorientasi pada perubahan positif.(id42)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.