Konsisten Dan Nyata Bakti Sosial Seorang Dokter Vaskular Untuk Aceh Tamiang

4 hours ago 1
Medan

21 Desember 202521 Desember 2025

Konsisten Dan Nyata Bakti Sosial Seorang Dokter Vaskular Untuk Aceh Tamiang Dr. Muhammad Fauzi, Sp.B(K)V, M.Surg dan istri (dua kanan) dan tim. Waspada.id/ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada.id): Nama Dr. Muhammad Fauzi, Sp.B(K)V, M.Surg bukanlah sosok asing di dunia kesehatan Sumatra Utara. Berkiprah sebagai ahli bedah vaskular di Columbia Asia Hospital Medan, ia dikenal bukan hanya karena kompetensi medisnya, tetapi juga karena kepedulian sosial yang konsisten dan nyata.

Bagi masyarakat, khususnya di Kabupaten Aceh Tamiang, Dr. Fauzi adalah figur yang dekat, rendah hati, dan gemar memberi. Jarak geografis tak pernah menjadi alasan untuk absen dari panggilan kemanusiaan. Di sela kesibukan profesinya, ia tetap menyempatkan waktu turun langsung ke lapangan, didampingi sang istri serta rekan perjuangannya, Ustadz Rahmad Gustin.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Dalam kegiatan bakti sosial tersebut, Dr. Fauzi turut menyampaikan amanah serta ucapan terima kasih atas dukungan kemanusiaan dari Inspektur Jenderal Polisi Dadang Hartanto dan Ketua Tim Edy Wahyudi.

Keduanya dikenal aktif dalam kerja-kerja kemanusiaan, mulai dari pendampingan masyarakat terdampak bencana, pembangunan dan pembersihan rumah ibadah, hingga keterlibatan berkelanjutan dalam Tim Bangun RS Indonesia di Gaza.

Alhamdulillah, bantuan yang disalurkan telah tiba dan langsung difungsikan. Penyerahan dilakukan melalui kolega Dr. Fauzi di Medan untuk diteruskan kepada warga Kampung Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang.

Bantuan tersebut meliputi berbagai peralatan kebersihan, mesin genset, pipa, hingga tangki air (tandon)—kebutuhan vital yang selama ini sangat langka di wilayah tersebut. Warga dan relawan menyambutnya dengan penuh rasa syukur.

“Kami sempat kebingungan karena air bersih sudah lama sulit didapatkan. Bantuan ini benar-benar menyelamatkan,” ungkap seorang warga dengan mata berkaca-kaca.

Tak berhenti pada bantuan material, Dr. Fauzi juga menyalurkan bantuan konsumsi siap saji senilai Rp1.500.000, dilengkapi air minum dan kebutuhan pokok lainnya, yang dibagikan kepada masyarakat terdampak banjir.

Lebih dari itu, ia menyempatkan diri meninjau masjid-masjid yang selama ini menjadi benteng perlindungan warga, bahkan dari ancaman balok-balok kayu besar yang terbawa arus banjir. Dari hasil pengamatannya, Dr. Fauzi menyampaikan pandangan kritis bahwa musibah ini tidak bisa dilepaskan dari persoalan lingkungan.

Menurutnya, bencana tersebut bukan semata akibat praktik illegal logging, melainkan patut diduga sebagai dampak pembabatan hutan yang dilakukan secara legal namun masif. Jumlah kayu yang luar biasa besar dinilai mustahil keluar tanpa pengawasan atau pembiaran.

“Tidak mungkin ini terjadi tanpa izin, atau setidaknya tanpa pembiaran oleh pihak-pihak yang berwenang,” tegasnya.

Narasi kemanusiaan yang dibawa Dr. Fauzi bukan sekadar tentang memberi bantuan, melainkan juga keberanian menyuarakan nurani. Tentang bagaimana seorang dokter memilih berdiri bersama rakyat, mengulurkan tangan, sekaligus mengingatkan bahwa bencana tidak hadir begitu saja—ia sering kali merupakan akumulasi dari kerakusan yang dilegalkan.

Di tengah keterbatasan dan luka alam yang belum pulih, kehadiran sosok seperti Dr. Muhammad Fauzi menjadi pengingat bahwa empati, integritas, dan keberanian untuk bersuara masih hidup—dan sangat dibutuhkan Indonesia hari ini. (id06)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |