Kepala BPOM RI Tinjau Wilayah Banjir

9 hours ago 4
Medan

Kepala BPOM RI Tinjau Wilayah Banjir Kepala BPOM RI Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D. meninjau sejumlah Wilayah banjir di Aceh dan kota Medan yang merupakan salah satu sebagai wilayah terdampak banjir besar di Sumatera. Waspada.id/ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada.id): Kepala BPOM RI Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D. meninjau sejumlah Wilayah banjir di Aceh dan kota Medan yang merupakan salah satu sebagai wilayah terdampak banjir besar di Sumatera.

Kedatangannya bersama tim BPOM bertujuan menyerahkan bantuan serta memastikan layanan pendampingan psikologis bagi masyarakat.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Kami dari pusat datang ke Medan, dan dari sini kami akan menuju daerah terdampak lain untuk menyalurkan bantuan berupa finansial yang terus bertambah dari para donatur. Selain itu, kami juga menyalurkan kebutuhan pokok seperti makanan, minuman, hingga obat-obatan,” ujar Taruna Ikrar.

Selain membawa bantuan, BPOM RI membuka Trauma Center atau Healing Center, sebagai pos layanan terpadu untuk trauma fisik dan psikologis korban banjir.

Taruna menjelaskan fungsi utama trauma center ini:

Sebagai pusat koordinasi relawan dan masyarakat.
Tempat berdiskusi untuk mempercepat penanganan pascabencana.
Fasilitas rehabilitasi fisik maupun psikologis bagi korban, termasuk relawan yang mengalami stres, kelelahan, kecemasan, hingga rasa frustasi.
“Di daerah terdampak, stres, cemas, dan ketakutan itu pasti ada. Relawan juga sama, mereka bekerja keras dan perlu pendampingan,” katanya di Posko Bantuan BPOM Medan pada Minggu (7/12).

Dalam kesempatan itu, yang juga didampingi Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Medan Mojaza Sirait, S.Si., Apt, Taruna Ikrar juga menyinggung terkait penyebab banjir. Taruna menegaskan bahwa jika akar masalah tidak diselesaikan, bencana serupa akan terus berulang setiap tahun.

Karena itu, BPOM bersama seluruh jajaran dan simpatisan mendeklarasikan Program Penanaman Sejuta Pohon sebagai bentuk penghijauan kembali di wilayah rawan bencana.

lebih lanjut, ia mengatakan BPOM menyiapkan tiga kategori obat untuk distribusi ke titik-titik banjir yaitu Obat emergensi, seperti antihistamin untuk penanganan kondisi stres dan cemas yang memicu gejala fisik, Obat simptomatik, seperti paracetamol untuk demam, obat pegal, hingga oralit dan cairan infus untuk diare., Obat supporting, berupa vitamin serta obat herbal terdaftar BPOM.

“Semua kategori obat itu sudah kami siapkan dan akan langsung didistribusikan ke wilayah banjir,” tegas Taruna.

BBPOM Awasi Ketat Obat dan Bantuan dari Luar Negeri

Terkait laporan bantuan obat-obatan dari luar negeri, termasuk Malaysia, BPOM memastikan seluruh produk akan melalui proses pengawasan.

“Kita awasi mana yang boleh disalurkan dan mana yang tidak. Jangan sampai obat yang tidak sesuai peruntukan ikut dibagikan. Untuk suplemen dan herbal kita longgarkan, tapi obat emergensi kami awasi ketat. Bisa saja ada obat yang mengandung zat narkotik, jadi harus benar-benar selektif,” katanya.

Saat ditanya total nilai bantuan, jumlahnya terus bertambah. “Bantuan untuk Aceh, Sumut, dan Sumbar masih terus masuk, jadi totalnya belum bisa disampaikan. Apa pun jumlahnya, kami pastikan langsung disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.
Sementara Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Medan Mojaza Sirait, S.Si., Apt, menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal distribusi bantuan agar tepat sasaran.

Dalam kegiatan tersebut, sejumlah korban banjir dan relawan hadir dan menerima bantuan langsung. Mereka juga menceritakan bagaimana rumah mereka diterjang banjir hingga mengalami kerugian materi yang cukup besar. Dan juga ada simbolis Penanaman pohon di halaman BBPOM Medan. (Id20)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |