Kata Mentan Amran, Ini Biang Kerok Beras Rusak di Gudang Bulog

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan)/Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Amran Sulaiman angkat bicara soal temuan beras rusak di gudang Bulog yang sempat jadi sorotan. Amran menegaskan, kondisi beras rusak saat ini justru terjadi karena stok yang sangat melimpah.

"Rusak beras, 29.000 ton, tambah aja 1.000 ton, biar bulat anggap 30.000 ton (beras yang rusak). Dan dulu, dulu tidak rusak karena berasnya tidak ada. Sekarang rusak karena melimpah berasnya," ujar Amran dalam acara Town Hall Meeting Satu Tahun Kemenko Pangan di Auditorium Graha Mandiri, Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Ia menambahkan, Bulog saat ini bahkan harus menyewa gudang tambahan untuk menampung cadangan beras pemerintah yang mencapai jutaan ton.

"Bulog sewa gudang ya, 1,2 juta ton. Tolong sampaikan. Sekarang rusak karena melimpah berasnya. Dulu tidak rusak karena berasnya tidak ada. Kita impor. Ada di negara lain," katanya.

Pernyataan ini menjadi penegasan dari Amran atas data sebelumnya yang dirilis Badan Pangan Nasional, bahwa sekitar 29,99 ribu ton beras di gudang Perum Bulog mengalami penurunan mutu. Dari jumlah itu, 3 ribu ton berasal dari hasil dalam negeri, sementara 26,89 ribu ton sisanya dari impor.

Amran menjelaskan, bila angka tersebut dibulatkan menjadi 30 ribu ton, jumlah itu sangat kecil dibandingkan total cadangan beras pemerintah (CBP) yang mencapai 4,2 juta ton pada tahun ini.

"Saya ulangi, sekarang ada rusak 0,0071%. Ini yang disorot, tolong dong sorot yang 4 juta (ton). Itu tidak mudah kita hasilkan itu dalam waktu 1 tahun," tegasnya saat ditemui beberapa waktu lalu di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Ia meminta publik melihat secara proporsional, karena mayoritas beras di gudang masih dalam kondisi baik. "Jadi yang disorot jangan 0,0071% tapi tolong sorot 99,8%," ujarnya.

Menurut Amran, capaian stok beras nasional kali ini patut diapresiasi karena produksi dalam negeri terus meningkat. Pemerintah bahkan telah menyiapkan anggaran besar untuk memperkuat infrastruktur penyimpanan.

"Sekarang kan (produksi) beras 3,8-3,7 juta ton kan, sepanjang dalam negeri kan baru saja itu 3 juta lebih sekarang. Kemudian yang selebihnya kalau katakanlah 6 bulan itu masih aman," jelasnya.

Ia juga menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto telah mengalokasikan dana hingga Rp5 triliun untuk membangun tambahan gudang di Perum Bulog, agar penyimpanan beras hasil panen nasional lebih optimal.

Lebih lanjut, Amran memastikan beras yang mengalami penurunan mutu tetap akan dimanfaatkan.

"30 ribu ini kita cek, kalau ini tidak layak, ini kita untuk pakan ternak. Itu kan tidak 0, tetap punya harga," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ucapan Tegas Mentan Amran-Bilang Tak Mau Petani Terpuruk, Ada Apa?

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |