Kashmir Mencekam! Baku Tembak Tentara India dan Pakistan Pecah Lagi

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah suasana duka dan kemarahan yang belum mereda akibat serangan maut terhadap wisatawan di Kashmir, India pada Senin (28/4/2025) mengonfirmasi bahwa pasukannya kembali membalas tembakan "tak beralasan" dari Pakistan di sepanjang perbatasan de facto untuk malam keempat berturut-turut.

Insiden ini memperdalam ketegangan antara dua negara bersenjata nuklir yang telah berseteru lama soal wilayah Kashmir.

Menurut keterangan resmi dari Angkatan Darat India, tembakan senjata ringan tanpa provokasi dari sejumlah pos militer Pakistan terjadi sekitar tengah malam pada Minggu (27/4/2025). Meski tidak memerinci lebih lanjut mengenai insiden tersebut, pihak India melaporkan bahwa tidak ada korban jiwa.

Perburuan Besar-besaran di Kashmir, Ratusan Orang Ditahan

Sebagai respons terhadap serangan 22 April yang menewaskan 26 orang, India mengerahkan operasi pencarian besar-besaran terhadap militan di wilayah Kashmir yang dikuasainya.

Seorang pejabat polisi setempat mengungkapkan kepada Reuters bahwa aparat keamanan telah menggeledah hampir 1.000 rumah dan area hutan, serta menahan sekitar 500 orang untuk diinterogasi.

"Setidaknya sembilan rumah telah dihancurkan sejauh ini," tambah pejabat tersebut, dilansir Reuters.

Serangan yang menargetkan wisatawan itu disebut sebagai yang paling mematikan dalam hampir dua dekade terakhir di India, memicu gelombang tuntutan agar pemerintah bertindak lebih keras terhadap kelompok-kelompok yang dianggap sebagai ancaman.

India mengidentifikasi dua dari tiga tersangka pelaku serangan sebagai warga negara Pakistan, meskipun Islamabad dengan tegas membantah keterlibatan dan malah menyerukan penyelidikan netral atas insiden tersebut.

Kemarahan publik di India juga diarahkan kepada Pakistan, yang dituduh New Delhi mendanai dan mendukung aksi terorisme di Kashmir-sebuah wilayah sengketa yang telah memicu dua perang besar antara kedua negara.

Menambah daftar tindakan balasan, India menangguhkan perjanjian penting Indus Waters Treaty yang mengatur pembagian air Sungai Indus dan anak-anak sungainya. Sebagai respons, Pakistan menutup wilayah udaranya bagi maskapai penerbangan India.

Namun di tengah meningkatnya tindakan keras ini, beberapa pemimpin politik India menyerukan kehati-hatian agar tidak memperburuk ketegangan sosial.

"Sudah saatnya kita menghindari tindakan salah tempat yang dapat mengasingkan masyarakat. Hukum harus ditegakkan terhadap yang bersalah tanpa ampun, tetapi jangan sampai orang-orang tak bersalah menjadi korban," tulis Omar Abdullah, mantan kepala menteri Jammu dan Kashmir, dalam postingan di platform X pada Sabtu.

Mantan kepala menteri lainnya juga memperingatkan bahwa tindakan yang salah sasaran hanya akan memperkuat tujuan kelompok teroris.

"Pemerintah India harus berhati-hati agar orang-orang tak bersalah tidak menjadi korban. Pengasingan hanya akan membantu tujuan teroris untuk memecah dan menebar ketakutan," ujarnya.

Klaim dan Bantahan dari Kelompok Kashmir Resistance

Kelompok Kashmir Resistance, juga dikenal sebagai The Resistance Front, sempat mengeklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui pesan di media sosial. Namun, dalam pernyataan terbaru di platform X, kelompok ini "dengan tegas" membantah keterlibatan mereka.

Mereka mengeklaim bahwa "intrusi siber" bertanggung jawab atas unggahan awal yang mengaku bertanggung jawab. Lembaga pemikir berbasis di Delhi mengidentifikasi Kashmir Resistance sebagai pecahan dari kelompok militan berbasis di Pakistan, Lashkar-e-Taiba.

Sementara itu, India terus meningkatkan aktivitas militernya di berbagai wilayah negara. Seorang pejabat pertahanan mengatakan bahwa sebagian dari latihan militer ini merupakan "latihan kesiapsiagaan rutin," tetapi eskalasi kegiatan tersebut terjadi beriringan dengan operasi pencarian dan ketegangan yang meningkat dengan Pakistan.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pakistan & India Siaga Perang - Omset Pedagang Mangga Dua

Next Article Hubungan India-Pakistan di Ujung Tanduk Pasca Penembakan di Kashmir

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |