Kapolrestabes Medan Ajak Pelajar Tolak Geng Motor, Bijak Gunakan Media Sosial

3 hours ago 1
Medan

30 April 202530 April 2025

KAPOLRESTABES Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, berbincang dengan sejumlah siswa saat menggelar Police go to School di SMAN 3 Medan, Jl. Budi Kemasyarakat, Medan Barat, Senin (28/4). Waspada/ist KAPOLRESTABES Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, berbincang dengan sejumlah siswa saat menggelar Police go to School di SMAN 3 Medan, Jl. Budi Kemasyarakat, Medan Barat, Senin (28/4). Waspada/ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada): Polrestabes Medan menggandeng pelajar untuk menolak geng motor dan bijak menggunakan media sosial, karena pelajar merupakan salah satu pilar bangsa yang harus dibekali kiat menyaring informasi di dunia maya.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, menuturkan media sosial seolah-olah menjadi sebuah wadah yang menyatakan jati diri kelompok, tetapi membuka diri untuk mengeksplor personality (individual) karakter masing-masing tidak salah juga.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kapolrestabes Medan Ajak Pelajar Tolak Geng Motor, Bijak Gunakan Media Sosial

IKLAN

“Pergunakan media sosial untuk menyatakan potensi individunya, tetapi yang negatif-negatif harus dikurangi karena semuanya terbuka di sana (internet),” kata Gidion saat menggelar Police go to School di SMAN 3 Medan, Jl. Budi Kemasyarakat, Medan Barat, Senin (28/4).

Selain mengajak para pelajar untuk bijak menggunakan media sosial, Gidion juga mengingatkan para generasi penerus bangsa ini untuk menjauhi pergaulan bebas yang dapat merusak masa depan, salah satunya adalah geng motor.

Sebab, tambah Gidion, di media sosial ramai sekali anak-anak remaja yang euforianya berlebih, geber motor knalpot brong untuk berkonvoi dan membawa senjata tajam sambil diacung acungkan, bahkan dengan bangga mengeksplor identitas kelompoknya.

“Hindari kegiatan berlebih yang dapat menunda keberhasilan masa depan mu, di media sosial sangat terpampang jelas euforia berlebihan. Identitas mereka (geng motor) pun terpampang jelas, ada yang menamakan diri simple life, Lapendos, RNR, dan lain lain. Seakan akan mereka telah mencapai puncak prestasinya ketika menakut-nakuti masyarakat,” jelasnya.

Gidion menambahkan, jelang Indonesia Emas tahun 2045 atau 100 tahun kemerdekaan RI kelak. Harapannya bangsa berada di pundak pada anak kelas 1 & 2 SMA, oleh karena itu diminta untuk tidak menunda. Karena jika menunda satu hari pun, karena sama saja menunda keberhasilan masa depan kita.

“Karena itu tetapkan rencana hidup mu, teladani mentor-mentor yang baik. Sebab setiap kita dilahirkan di dunia ini adalah ada misi illahi (Tuhan). Saya yakini adek-adek semua punya masa depan yang cerah, harapan bangsa ini diletakkan di pundak kalian semuanya,” pungkasnya.(m27)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |