Kado Tahun Baru: Sinyal Kuat Harga BBM Per 1 Januari 2026 Turun?

3 hours ago 4

Elvan Widyatama,  CNBC Indonesia

31 December 2025 15:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi diperkirakan turun atau stagnan per 1 Januari 2026 jika melihat tren penurunan harga minyak dunia.

Harga minyak mentah dunia di sepanjang Desember 2025 mengalami penurunan sementara nilai tukar rupiah justru melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Kedua indikator ini cukup penting dalam menentukan kenaikan atau penurunan harga BBM non-subsidi di Indonesia.

Menurut data Refinitiv, rata-rata harga minyak brent berada di level US$61,72 per barel pada Desember 2025, turun hingga 3,05% dibandingkan rata-rata di November 2025 yang sebesar US$63,66 per barel.

Sementara, harga rata-rata minyak WTI sebesar US$57,89 per barel di Desember 2025 atau turun 2,61% dibandingkan rata-rata Juli yang sebesar US$59,44 per barel.

Pergerakan harga minyak dunia di sepanjang Desember dibayangi oleh menguatnya optimisme pasar terhadap peluang tercapainya kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina.

Prospek berakhirnya konflik tersebut dinilai berpotensi membuka jalan bagi pelonggaran sanksi terhadap Rusia, yang pada akhirnya dapat menambah pasokan minyak global ke pasar.

Di sisi lain, tekanan juga datang dari China. Data ekonomi terbaru menunjukkan tanda-tanda perlambatan yang semakin nyata.

Output pabrik China pada November tercatat tumbuh paling lambat dalam 15 bulan terakhir, sementara pertumbuhan penjualan ritel menjadi yang terlemah sejak Desember 2022, ketika pandemi Covid-19 masih membayangi aktivitas ekonomi.

Perlambatan ekonomi China dinilai berisiko menekan permintaan energi di negara konsumen minyak terbesar dunia tersebut, terlebih di tengah tren peningkatan penggunaan kendaraan listrik yang secara struktural mulai menggerus konsumsi bahan bakar fosil.

Sentimen negatif dari sisi permintaan ini bahkan menutupi kekhawatiran pasokan, meskipun Amerika Serikat baru-baru ini menyita sebuah kapal tanker minyak di lepas pantai Venezuela. Pasar menilai dampaknya terbatas karena masih melimpahnya pasokan minyak yang tersimpan di laut atau floating storage.

Selain itu, lonjakan pembelian minyak Venezuela oleh China sebagai langkah antisipasi terhadap potensi sanksi juga dinilai turut meredam dampak gangguan pasokan terhadap harga minyak global.

Sementara itu, nilai tukar rupiah bergerak dalam tren pelemahan di sepanjang Desember ini. Rupiah mengalami penurunan terhadap greenback sebesar 0,63% sejak awal bulan hingga penutupannya di perdagangan kemarin Selasa (30/12/2025) di posisi Rp16.755/US$.

Bagaimana Harga BBM Januari 2026?

Sebagai catatan, pemerintah menentukan harga BBM berdasarkan formulasi tertentu. Dua variabel akan dipakai yakni rata-rata harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah mengingat besarnya impor.

Keputusan Menteri ESDM Nomor 19 K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak menjelaskan formula harga menggunakan rata-rata harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS) dengan satuan USD/barel periode tanggal 25 pada 2 bulan sebelumnya sampai dengan tanggal 24, 1 bulan sebelumnya untuk penetapan bulan berjalan.

Melansir data Refinitiv, rata-rata harga minyak brent pada dua bulan terakhir (Desember-November 2025) adalah sebesar US$62,69 per barel. Harga tersebut lebih rendah jika dibandingkan rata-rata pada dua bulan sebelumnya (November-Oktober 2025) yang sebesar US$63,82 per barel.

Sementara itu, rata-rata harga minyak WTI pada dua bulan terakhir (Desember-November 2025) adalah sebesar US$58,64 per barel. Harga tersebut juga lebih rendah dibandingkan pada dua bulan sebelumnya (November-Oktober 2025) sebesar US$59,78 per barel.

Rata-rata Desember-November 2025 lebih rendah dibandingkan November-Oktober 2025 karena harga minyak dunia yang lebih rendah di sepanjang Desember.

Sebaliknya, nilai tukar rupiah yang mengalami pelemahan berdampak pada mahalnya biaya impor.

Pergerakan nilai tukar rupiah menunjukkan pelemahan dan harga minyak dunia turun maka harga BBM berpotensi turun atau stagnan per 1 Januari 2026.

Sebagai catatan, pemerintah menurunkan harga BBM non-subsidi secara moderat pada Agustus-September 2025, kemudian balik menaikkan sebagian pada Oktober 2025 dan berlanjut menaikkan seluruh harga BBM pada 1 Desember 2025.

Sejumlah badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR hingga PT Vivo Energy Indonesia kompak menaikkan harga produk BBM non subsidi di awal Desember.

Penyesuaian harga tersebut berlaku sejak 1 Desember 2025.

Sebagai contoh Pertamina, untuk Harga BBM Pertamax ron 92 di wilayah DKI Jakarta naik menjadi Rp 12.750 per liter dari harga sebelumnya Rp 12.200 per liter.

Lalu, harga BBM Pertamax Turbo juga naik menjadi Rp 13.750 per liter dari harga sebelumnya Rp 13.100 per liter.

Sementara, harga Pertamax Green 95 juga naik menjadi Rp 13.500 per liter dibandingkan harga sebelumnya Rp 13.000 per liter.

Harga BBM Dexlite juga naik menjadi Rp 14.700 per liter dari harga sebelumnya Rp 13.900 per liter. Harga BBM Pertamina Dex juga naik menjadi Rp 15.000 per liter dari harga sebelumnya Rp 14.200 per liter.

Uniknya, harga BBM RON 92 di semua SPBU swasta dibanderol sama, yakni Rp 13.000 per liter. Ini juga dipicu oleh pasokan bensin RON 92 SPBU swasta yang harus membeli bensin murni dari Pertamina karena kuota impor yang sudah habis diserap lebih awal.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(evw/evw)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |