Juragan Semen, Kulkas-Mebel Siap-Siap, Program 3 Juta Rumah Bawa Cuan

2 weeks ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Program pembangunan 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto akan membawa angin segar bagi industri manufaktur di Indonesia.

Bagaimana tidak, seperti yang disampaikan
Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim S Djojohadikusumo, pembangunan 3 juta rumah akan berdampak pada 185 cabang industri. Mulai dari semen hingga produk elektronik seperti kulkas.

Target pembangunan 3 juta rumah ini diharapkan bisa tercapai setiap tahunnya, demi menekan angka backlog alias kesenjangan kepemilikan rumah di Indonesia yang berkisar 11-12 juta.

"Industri semen sekarang sedang lesu. Dari kapasitas 120 juta ton hanya terjual 60 juta ton. Artinya hanya 50%," kata Hashim dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025).

"Dirut Semen Indonesia memprediksi dengan pembangunan 3 juta rumah dan apartemen setiap tahun akan meningkatkan konsumsi semen 15 juta ton setiap tahun," ujarnya.

Tak hanya itu, sambungnya, program 3 juta rumah akan berdampak juga ke industri besi baja. Diprediksi, program ini akan menambah konsumsi 3 juta ton, di antaranya untuk menghasilkan kawat listrik.

"Bayangkan, mebel untuk 15 juta apartemen butuh 12-15 juta tempat tidur, berapa kursi? Televisi mungkin 3 juta, kulkas 3 juta, jadi multiplier effect. Ada 185 bidang usaha yang ada kaitan," bebernya.

Program pembangunan perumahan di pedesaaan yang ditargetkan di 75.000 desa sebanyak total 2 juta rumah. Ditambah lagi renovasi rumah petani dan nelayan, terutama yang belum terjangkau jaringan listrik. Ini akan memberi peluang bagi industri pemasok pipa untuk instalasi pipa air, lampu, hingga keramik untuk lantai rumah. Hasil perhitungan, kata Hashim, program ini akan menopang pertumbuhan ekonomi 2-3% per tahun.

Menurut Hashim, saat ini, calon investor dari berbagai negara telah mengantre menyampaikan minatnya ikut masuk dalam program pembangunan 3 juta rumah. Termasuk dari Qatar.

Di sisi lain, imbuh dia, pemerintah juga akan mendorong BUMN, yakni Himbara ikut mendukung program 3 juta rumah.

"Ini bagian dari sumpah Pak Prabowo, mengentaskan kemiskinan, kasih rumah layak huni. Tidak hanya program makan bergizi gratis, tapi juga perumahan. Sebab, stunting itu bukan hanya dari masalah makanan," katanya.

"Kalau anak-anak kita tinggal di tempat kumuh, nggak ada air bersih, lantainya tanah, ada cacing, bakteri, yang mencemari dan mengganggu perut anak-anak kita dan menyebabkan stunting," ucap Hashim.

Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo menyampaikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo menyampaikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo menyampaikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)


(dce/dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Menanti Kebijakan Pemerintah Untuk Sektor Properti

Next Article Menteri Ara Beri Sinyal Bangun 3 Juta Rumah dengan Duit Segini

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |