Jakarta, CNBC Indonesia - Samsung Indonesia bicara soal kemungkinan kenaikan harga ponsel di tengah fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Perusahaan asal Korea Selatan itu mengatakan bahwa mereka berusaha memberikan harga terbaik bagi konsumen, meskipun kondisi pasar sedang tidak menentu.
"Jadi balik lagi sih, kita berusaha memberikan yang terbaik ke konsumen dengan apa yang kita sudah sediakan," ujar MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronic Indonesia Verry Oktavianus saat ditemui di Jakarta, Kamis (10/4/2025).
Ia menambahkan, untuk saat ini harga produk Samsung tetap dijaga agar tidak mengalami kenaikan. Meski begitu, Samsung tidak menutup kemungkinan adanya perubahan harga di masa mendatang.
"Apakah ke depan akan naik, kita lagi melihat. Kita belum bisa memberikan jawaban, tapi saat ini kita berusaha memberikan harga terbaik buat konsumen," kata Verry.
Sebab ia tak memungkiri bahwa fluktuasi nilai tukar dolar menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi harga. "Kemarin sempat Rp17.300, sekarang Rp17.000 lagi. Balik lagi kita tetap memantau keadaannya seperti apa," imbuhnya.
Terkait apakah harga yang kompetitif ini disebabkan oleh produksi lokal dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi, Samsung membenarkan bahwa TKDN mereka saat ini mencapai 43 persen. Namun, masih ada komponen yang diimpor, sehingga nilai tukar dolar tetap berpengaruh.
"Kita selalu mem-forecast, dan memang dengan kebijakan kemarin membuat hampir seluruh itu terjadi perubahan. Tapi kita yakin sih dengan pemerintah sekarang bisa membuat menjadi lebih baik," tutupnya.
Hari ini, nilai tukar rupiah terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) usai Presiden AS, Donald Trump menunda tarif yang lebih tinggi bagi berbagai negara.
Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis (10/4/2025) ditutup pada posisi Rp16.795/US$, rupiah atau menguat 0,39%.
Posisi ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan kemarin (9/4/2025) yang ditutup pada level Rp16.860/US$.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: AI Vs Kebakaran Hutan: Teknologi Cerdas Hadang Bencana Alam
Next Article PPN Naik, Harga HP di RI Makin Mahal Mulai Januari 2025 Jadi Segini