Ukuran Font
Kecil Besar
14px
TAPTENG (Waspada.id): Aksi demonstrasi para Tenaga Kerja Sukarela (TKS) tenaga kesehatan (Nakes) di depan Kantor Bupati Tapanuli Tengah, Kamis (23/10/2025), diwarnai isak tangis hingga malam hari.
Sejak dimulai pukul 10.00 WIB pagi, para TKS Nakes tetap bertahan hingga pukul 22.00 WIB, menanti jawaban pasti dari Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, namun tak kunjung datang.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Para peserta aksi berharap dapat bertemu langsung dengan Bupati untuk meminta kejelasan status kepegawaian mereka. Namun hingga malam tiba, tak satu pun pejabat yang menemui mereka.
Sementara itu, di waktu sore hari, Bupati Masinton Pasaribu diketahui tengah asyik menikmati durian di salah satu kebun warga, sebagaimana terlihat dari unggahan di media sosial.

Kekecewaan para Nakes pun memuncak. Mereka tetap bertahan di depan kantor bupati dengan penuh harapan, meski situasi mulai menegang.
Salah satu koordinator aksi sempat mendatangi rumah dinas bupati untuk meminta kepastian, namun mendapat jawaban bahwa Bupati tengah sedang berkusuk karena kelelahan.
Situasi sempat memanas ketika aparat kepolisian dari Polres Tapanuli Tengah mencoba membubarkan massa yang masih bertahan di lokasi.
“Apa salah kami, Pak? Kami hanya menunggu Bapak Bupati di sini. Kami menunggu nasib kami, Pak, sementara Bapak Buapti enak-enakan Berkusuk” ucap salah satu Nakes sambil menangis.
Kasat Intelkam Polres Tapteng, Iptu Colia Sembiring, turun langsung ke lapangan untuk menenangkan situasi. Ia meminta massa aksi untuk membubarkan diri secara tertib.

“Bapak-bapak dan ibu-ibu sudah dari pagi di sini dan tentu sudah lelah. Mari kita bubarkan diri dengan tenang. Bupati saat ini sedang beristirahat dan Berkusuk karena kelelahan,” ujar Iptu Colia.
Meski sempat bersitegang dengan aparat, para Nakes akhirnya memilih membubarkan diri secara damai. Namun, mereka tetap menyuarakan kekecewaan terhadap sikap pemerintah daerah yang dinilai tidak memberikan kejelasan atas nasib mereka.
“Kami hanya membutuhkan keadilan. Kalau memang kami salah, silakan angkat kami ke kantor polisi. Kami cuma ingin bertemu dengan Bupati, walau hanya lima menit,” ujar seorang Nakes lainnya dengan nada kecewa.
Aksi tersebut menjadi simbol keprihatinan para tenaga kesehatan sukarela di Tapanuli Tengah yang hingga kini masih menunggu kepastian status dan nasib mereka di bawah kepemimpinan Bupati Masinton Pasaribu. (Tnk)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































