Ini Siasat PLN Perbesar Kapasitas Pembangkit Gas di Indonesia

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) berkomitmen untuk mengutamakan pengembangan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) hingga 75% dalam bauran energi secara nasional.

Direktur Gas dan BBM PLN EPI Rakhmad Dewanto, dari bauran EBT sebesar 75% itu, 15%-nya akan diisi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).

"Jadi ke depan kalau kita lihat konfigurasi pembangunan pembangkit yang baru itu di atas 75% nantinya akan berasal dari renewable. Sementara pembangkit gas mungkin akan berkontribusi sekitar 15%," ujarnya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Jumat (25/4/2025).

Pihaknya menilai, pembangkit EBT tersebut harus disertai dengan pembangkit gas yang tidak bersifat intermiten atau bisa cepat menggantikan peran pembangkit fosil.

"Artinya kalau renewable yang bersifat variable seperti solar maupun wind ini kan dia ketersediaannya tidak sepanjang waktu. Jadi dia hanya beberapa jam, nah ini harus diimbangi adanya pembangkit gas. Pembangkit gas juga dibutuhkan untuk black start ketika sistem dari posisi 0 gitu ya," tambahnya.

Saat ini, Rakhmad mengatakan batu bara masih menjadi sumber utama energi untuk pembangkit listrik. Batu bara sendiri memiliki porsi hingga 70% untuk pembangkit listrik PLN, sedangkan gas memiliki porsi hingga 20%.

"Jadi sebenarnya dalam energy mix yang ada di PLN saat ini itu majority kita masih menggunakan coal. Ini sekitar 70%. Kemudian gas itu sekitar 20%. Gas dan LNG. Sisanya ini ada hydro, kemudian ada geothermal, ada solar PV. Kurang lebih itu sih," tandasnya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Produksi Gas RI Terus Turun, Pasokan Pembangkit PLN Terganggu?

Next Article Video: PLN EPI Jamin Stok Batu Bara, Gas & BBM Untuk Pembangkit Aman

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |