Trump Ngaku Ngobrol Tarif dengan Xi Jinping, China Bilang Tidak Ada

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeklaim adanya pembicaraan tarif dengan Presiden China Xi Jinping. Namun, pernyataan ini segera dibantah oleh Kementerian Luar Negeri China, yang menegaskan bahwa tidak ada negosiasi tarif yang sedang berlangsung antara kedua negara.

Dalam wawancara dengan TIME Magazine yang diterbitkan pada Jumat (25/4/2025), Trump menyatakan bahwa ia telah berbicara dengan Xi mengenai tarif dan mengindikasikan bahwa kesepakatan dapat dicapai dalam beberapa minggu mendatang.

"Ada angka di mana mereka akan merasa nyaman," ujar Trump. "Tapi Anda tidak bisa membiarkan mereka menghasilkan satu triliun dolar dari kita."

Menanggapi klaim tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyatakan bahwa tidak ada konsultasi atau negosiasi yang sedang berlangsung terkait tarif.

"Saya tidak mengetahui rincian spesifik dari rencana untuk melonggarkan tarif pada barang-barang AS," kata Guo dalam konferensi pers pada Jumat. "Kami menekankan bahwa China dan AS tidak terlibat dalam diskusi terkait tarif pada tahap ini."

Sehari sebelumnya, dia menyatakan hal serupa. "China dan Amerika Serikat belum pernah melakukan konsultasi atau negosiasi soal tarif, apalagi mencapai kesepakatan," tegas Guo, sebagaimana dilansir Reuters. Ia bahkan menyebut klaim tentang adanya pembicaraan sebagai "berita palsu".

Pernyataan Guo ini diperkuat oleh Kementerian Perdagangan China yang menekankan pentingnya "pemikiran skenario ekstrem" dalam menghadapi perang dagang dengan AS.

"Sangat penting untuk... meningkatkan pemikiran skenario ekstrem, dengan fokus kuat pada pencegahan dan penyebaran risiko perdagangan," bunyi pernyataan dari kementerian tersebut.

Juru bicara Kementerian Perdagangan China, He Yadong, sebelumnya mengatakan AS harus mencabut seluruh tindakan tarif sepihak terhadap China.

Pernyataan ini muncul bersamaan dengan klarifikasi tegas bahwa tidak pernah ada negosiasi tarif dengan Washington, meskipun klaim sebaliknya berkali-kali disampaikan oleh pihak AS.

"Jika Amerika Serikat benar-benar ingin menyelesaikan persoalan perdagangan ini, maka mereka harus mencabut seluruh tindakan tarif sepihak terhadap China," katanya, dilansir Reuters.

Ia menambahkan dengan peribahasa klasik, "Orang yang mengikat lonceng, haruslah pula yang melepasnya."

Pernyataan dari He Yadong ini merupakan penegasan dari sikap China yang membantah adanya perundingan apapun dengan pihak AS. Hal ini kontras dengan pernyataan berulang dari Presiden Trump yang mengatakan bahwa telah terjadi "kontak langsung" antara kedua negara.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Pertimbangkan Turunkan Tarif China, Perang Dagang Reda?

Next Article Warning Xi Jinping untuk Trump, Blak-blakan Perang Dagang AS-China

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |