Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 55,80 poin atau menguat 0,65% ke level 8.577,61 pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (2/12/2025).
Sebanyak 377 saham naik, 247 turun, dan 181 tidak bergerak. Nilai transaksi hingga jeda makan siang hari ini mencapai Rp 12,04 triliun yang melibatkan 24,41 miliar saham dalam 1,60 juta kali transaksi.
Mayoritas sektor perdagangan bergerak di zona hijau, dengan kenaikan tertinggi dicatatkan oleh sektor barang baku dan properti. Adapun sektor kesehatan tercatat menjadi satu-satunya yang mengalami koreksi hari ini.
Emiten yang tercatat menjadi penggerak utama kinerja IHSG hari ini adalah TPIA, ASII, VKTR, BBRI dan MORA.
Memasuki perdagangan kedua di pekan ini, Selasa (2/12/2025), pelaku pasar diperkirakan masih akan merespon terhadap hasil rilis ekonomi dalam negeri.
Pasar juga akan menyoroti pelemahan indeks dolar AS yang semakin dalam, seiring menguatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve pada Desember. Rangkaian indikator ini akan menjadi acuan utama untuk membaca arah pemulihan ekonomi Indonesia menjelang akhir tahun 2025.
Dari dalam negeri, membaiknya inflasi dan kencangnya laju PMI Manufaktur menunjukkan fundamental ekonomi masih sangat kuat dan mesin ekonomi RI sudah mulai memanas menjelang akhir tahun. Hal ini akan menjadi penggerak positif buat saham, rupiah, dan SBN.
Sementara itu, indeks acuan di kawasan Asia-Pasifik yang lebih luas sebagian besar naik pada hari Selasa, setelah Wall Street jatuh karena aksi jual kripto yang menekan sentimen pasar.
Secara spesifik, saham perusahaan otomotif Korea Selatan menguat pada hari Selasa setelah Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengonfirmasi bahwa tarif otomotif AS yang lebih rendah sebesar 15% terhadap Korea Selatan akan berlaku surut, mulai 1 November.
Produsen mobil Hyundai Motor dan Kia Corp masing-masing naik hampir 5% dan 3%. Indeks Kospi Korea Selatan melonjak 1,02%, sementara indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 0,13%.
Indeks acuan Jepang, Nikkei 225 naik 0,54% pada pembukaan, dan indeks Topix naik 0,44%. Sektor keuangan, energi, dan bahan baku memimpin kenaikan indeks.
Indeks ASX/S&P 200 Australia naik 0,12%. Kontrak berjangka untuk Indeks Hang Seng Hong Kong mengarah ke pembukaan yang lebih tinggi, diperdagangkan pada level 26.219, dibandingkan penutupan indeks sebelumnya di level 26.033,26.
Semalam, bitcoin anjlok sekitar 6% hingga diperdagangkan di bawah level US$ 86.000, menandai hari terburuknya sejak Maret dan menekan pasar saham secara umum. Mata uang digital ini telah berjuang untuk tetap berada di atas $90.000 sejak jatuh di bawah level tersebut akhir bulan lalu untuk pertama kalinya sejak April. Saham-saham terkait kripto lainnya, termasuk Coinbase dan Strategy, juga turun pada sesi Senin.
Saham-saham perusahaan yang terkait dengan kecerdasan buatan, Broadcom dan Super Micro Computer masing-masing turun lebih dari 4% dan 1%, menunjukkan peningkatan aksi ambil untung di sektor ini.
Indeks acuan Wall Street kompak melemah, dengan S&P 500 turun 0,53% dan ditutup pada level 6.812,63, sementara Nasdaq Composite terdepresiasi 0,38% dan ditutup pada level 23.275,92. Dow Jones Industrial Average mencatatkan koreksi 427,09 poin, atau 0,9%, dan ditutup pada level 47.289,33.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
1

















































