Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)merangkak naik mendekati 6.500 setelah jatuh ke level 5.900 pekan lalu. Kendati hari ini Rabu (16/4/2025) menunjukkan tanda pelemahan tipis, IHSG berada di zona hijau dalam empat hari perdagangan terakhir.
IHSG pun telah mendekati level 6.500. Dengan demikian bila dihitung dari posisi 5.900, IHSG sudah naik lebih dari 7% dalam sepekan terakhir.
Sementara itu, net foreign sell dalam sepekan terakhir mencapai Rp 6,86 triliun. Pada perdagangan kemarin Selasa (15/4/2025), asing mencatat net sell senilai Rp 2,48 triliun.
Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan, hingga saat ini investor asing masih belum melakukan akumulasi secara besar-besaran. Bahkan, mereka lakukan itu adalah melakukan akumulasi beli secara bertahap.
"Step by step, karena kan investor juga mencermati token dengan kondisi global juga," ujarnya saat dihubungi oleh CNBC Indonesia, Rabu (16/4/2025).
Ia memaparkan, saat ini ketidakpastian global masih menjadi tantangan dan masih menjadi sentimen yang disorot oleh para investor, khususnya perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China.
"Ini kan saya pikir sentimen perang dagang kan masih aktif, kuat begitu kan. Jadi wajar saja investor masih lebih cenderung wait and see. Belum lagi juga hal termasuknya kan melalui uptrend untuk all time high," ungkapnya.
Sementara dari faktor domestik, para investor sebenarnya masih yakin bahwa perekonomian Indonesia masih memiliki fundamental yang baik. Sehingga, para investor memakai strategi mitigasi risiko dalam hal ini risk management.
"Termasuk saya ini kan bagi investor yang prudent seperti itu. Karena kita juga yakin bahwasanya fundamental domestic kita kan masih solid," sebutnya.
Sementara Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, berkaca dari iklim investasi global, para investor sedang menanti laporan keuangan kuartal I tahun ini dan meredanya gejolak pasar setelah pengumuman tarif impor.
"Investor kini menantikan laporan keuangan emiten besar lainnya seperti United Airlines dan Netflix yang dijadwalkan dirilis pekan ini. Di sisi lain, saham Boeing melemah lebih dari 2% setelah laporan Bloomberg menyebut pemerintah Tiongkok melarang maskapai domestiknya menerima pengiriman pesawat baru dari produsen asal AS itu," pungkasnya.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: RI Kirim Tim Negosiasi ke AS, IHSG Melejit Lebih Dari 1%
Next Article Asing Lagi-Lagi Kompakan Kabur dari Pasar Saham RI, Ada Apa?