IHSG Ditutup Hilang Tenaga, Didorong BUMI Diganjal BBCA

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kehilangan tenaga pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (13/11/2025). Indeks ditutup di level 8.372, turun 0,2%. 

Sebanyak 324 saham berada di zona hijau. Saham yang mengalami koreksi 365 dan sisanya 264 tidak bergerak. 

Nilai transaksi hari ini mencapai Rp 25,4 triliun, melibatkan 61,61 miliar saham dalam 2,73 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar terkoreksi menjadi Rp 15.311 triliun.

Mengutip Refinitiv, sektor kesehatan melambung tinggi atau 4,68%. Hal ini seiring dengan lompatan Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) sebesar 12,77% ke level 13.250.

Sementara itu, saham yang paling banyak diburu hari ini adalah Bumi Resources (BUMI). Emiten milik grup Bakrie tersebut mencatat total nilai transaksi Rp 8,84 triliun dengan volume 41,14 miliar lot. Saham ini ditransaksikan sebanyak 612.460 kali. 

BUMI pun tercatat sebagai penopang utama IHSG hari ini dengan kontribusi 9,74 indeks poin. Hingga akhir perdagangan, BUMI naik 16,67% ke level 224. 

Selain itu Mora Telematika Indonesia (MORA) melanjutkan penguatan dengan kenaikan hingga mencapai batas auto reject atas (ARA). MORA menyumbang 6,27 indeks poin terhadap penguatan IHSG. 

Tidak ketinggalan, Dian Swastatika Sentosa (DSSA) menyumbang 5,1 indeks poin dengan penguatan 1,71% ke level 87.975. 

Akan tetapi langkah IHSG harus tertahan karena saham Bank Central Asia (BBCA) tersungkur 1,47% ke level 8.375. BBCA membani IHSG sebesar -8,96 indeks poin. 

Emiten Prajogo Pangestu, Barito Renewables Energy (BREN) juga menjadi beban bagi IHSG hari ini. BREN yang mengalami koreksi 0,25% ke level 9.900 menyeret IHSG ke bawah dengan bobot -7,62 indeks poin. 

Adapun pada sesi 1, investor asing mencatat net buy Rp 2,6 triliun. Akan tetapi sebagian besar aksi beli asing terjadi di pasar negosiasi. 

Di pasar reguler, BUMI tercatat menjadi saham dengan net buy asing terbesar, yakni Rp 78,9 miliar. Lalu diikuti oleh Raharja Energi Cepu (RATU) Rp 62,2 miliar dan Bumi Resources Minerals (BRMS) Rp 55,7 miliar. 

Sebagai informasi, transaksi jumbo di pasar negosiasi melibatkan induk bank Capital, PT Capital Finance Indonesia Tbk (CASA). Sebanyak 2,5 miliar saham berpindah tangan dengan rata-rata harga transaksi dilakukan pada Rp 1.075. Dengan demikian total nilai transaksi mencapai Rp 2,7 triliun. 

Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan mengenai pihak-pihak yang melakukan transaksi dan juga tujuan aksi korporasi tersebut.

Akan tetapi pada 13 Oktober 2025 CASA juga mencatat transaksi di pasar negosiasi dengan nilai serupa atau tepatnya Rp 2,86 triliun. Sebanyak 2,67 miliar saham berpindah tangan dengan rata-rata nilai transaksi Rp 1.070.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Net Sell Rp 1 T, Lepas Saham-Saham Ini Kala IHSG Merah

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |