Heboh Kasus Chromebook Tak Bisa Dipakai Tanpa Internet, Cek Faktanya

12 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Laptop ChromebookOS jadi perbincangan hangat selama beberapa waktu terakhir. Pasalnya pengadaan laptop yang dilakukan saat Nadiem Makarim menjadi Menteri Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bermasalah.

Kejaksaan Agung tengah menyelidiki pengadaan laptop ChromebookOS tersebut. Pengadaan sejatinya diperuntukkan bagi masyarakat di daerah 3T, namun ternyata banyak kelemahan untuk wilayah tersebut.

"Sehingga kemudian kerugian negara serta tujuan pengadaan TIK untuk siswa sekolah tidak tercapai. Karena ChromeOS banyak kelemahan untuk deerah 3T yaitu daerah terdepan, terluar dan tertinggal," kata Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Abdul Qohar dalam konferensi pers di kantor Kejagung, Selasa Malam (16/7/2025).

Salah satu yang menjadi masalah ada laptop itu harus terhubung internet. Namun ketersediaan jaringan internet di seluruh Indonesia sendiri belum efektif.

Pengadaan tersebut juga telah dilakukan uji coba pada 2019. Namun pengadaan 1.000 unit dinilai tidak efektif. "Karena sesungguhnya, kalau tidak salah, di tahun 2019 sudah dilakukan uji coba terhadap penerapan Chromebook itu terhadap 1.000 unit, itu tidak efektif," kata Harli ditemui Mei lalu, dikutip dari Detik.com.

Laman Vizor menuliskan Chromebook dirancang dengan koneksi internet yang konstan. Namun banyak aplikasi ChromeOS, seperti Gmail dan Google Docs bisa diakses secara offline atau tanpa sambungan internet.

Kemudian data bisa disinkronkan saat jaringan telah pulih. Sejumlah aplikasi memiliki kemampuan ini, namun ada juga yang harus mengubah pengaturannya atau memasang ekstensi tambahan dari Chrome.

Situs itu juga menuliskan Chromebook memang tengah menguasai sektor pendidikan. Sebab perangkat itu ideal bagi pelajar, karena memiliki beberapa keunggulan misalnya baterai yang bertahan lama dan bobotnya yang ringan.

Perangkat berbasis ChromeOS itu berfokus pada cloud. Semua data dalam perangkat akan disimpan dalam Google Drive secara otomatis.

Bukan hanya file, ini juga berlaku bagi ekstensi hingga password yang akan dicadangkan setiap saat. Kecuali pengguna memilih menyimpannya secara lokal maka pecadangan otomatis tidak akan terjadi.

ChromeOS juga akan otomatis diperbarui di latar belakang bahkan saat digunakan. Jadi tidak perlu lagi melakukan boot ulang atau harus menunggu.

Sementara itu, Nadiem menegaskan pemilihan Chromebook telah melewati kajian pihak kementeriannya. Mulai dari terkait harga dan spesifikasi perangkat.

Chromebook dinilai memiliki harga yang lebih murah dibandingkan perangkat lainnya. Sistemnya juga mudah diakses dan gratis.

Aplikasi di dalamnya juga lebih mudah dipantai dan spesifikasinya mendukung pendidikan.

"Di luar itu ada berbagai macam fungsi Mohon rekan media mengingat bahwa ini adalah untuk fungsi pendidikan. Di mana keamanan murid-murid dan guru-guru kita menjadi prioritas di Kemendikbutristek, dan salah satu hal terpenting dari kajian tersebut adalah kontrol terhadap aplikasi yang bisa ada di dalam Chromebook," jelasnya beberapa waktu lalu.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diusut Kejagung, Nadiem Ungkap Fakta Pengadaan Laptop Rp 9,9 Triliun

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |