Hari Ini Komisi VII DPR Rapat Kerja Evaluasi Pemenuhan Syarat Status Geopark Global Oleh Unesco

6 hours ago 5
Nusantara

Hari Ini Komisi VII DPR Rapat Kerja Evaluasi Pemenuhan Syarat Status Geopark Global Oleh Unesco Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga saat memimpin rapat lerja dengan Menteri Pariwisata, beberapa waktu lalu. (Dok/Waspada)

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

JAKARTA (Waspada): Komisi VII DPR gelar rapat kerja untuk evaluasi pemenuhan syarat status geopark Global oleh Unesco, pada pukul 14.00 wib, Senin (7/7/2025) .

Dalam rapat ini Komisi VII DPR akan meghadirkan Memteru Pariwisata, Badan Pengelola Geopark, Gubernur Sumatra Utara, dan bupati terkait di kawasan Danau Toba.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Sebagaimana diketahui Geopark Danau Toba mendapatkan ‘kartu kuning’ dari UNESCO, karena kurangnya pembenahan di kawasan Danau Toba .

Komisi VII DPR RI mendesak Kementerian Pariwisata untuk segera menindaklanjuti peringatan atau “kartu kuning” yang diberikan UNESCO terkait status Geopark Kaldera Toba.

Desakan ini menjadi salah satu poin pada kesimpulan rapat kerja Komisi VII DPR RI   dengan  Menteri Pariwisata (Menpar) bersama  jajarannya,   dipimpin Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga,  Kamis (3/7/2025) di  Gedung DPR RI,Jakarta.

Komisi VII DPR RI Mendesak Kementerian Pariwisata RI untuk menindaklanjuti penyelesaian peringatan /kartu kuning Geopark Kaldera Toba dan menjaga 12  Unesco Global Geopark lainnya agar tidak menerima peringatan serupa , ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga saat membacakan kesimpulan rapat kerja itu.

Pada paparannya, Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana  didampingi Wakil Menteri Kemenpar​​ Ni Luh Enik Ermawati  menjelaskan bahwa sebenarnya  ada badan  tarsendiri Pengelola Kaldera Toba UNESCO Global Geopark, tetapi  saat ini  proses revalidasi status Danau Toba sedang berlangsung.
 Menurut Menteri Pariwisata ada empat hal yang menjadi perhatian Unesco, pertama  dari  sisi warisan geologi dan interprestasinya dinilai kurang keragaman cerita geologi yang mengwakili letusan besar Kaldera Toba . Panel informasi juga dinilai kurang lengkap.

 Kedua warisan budaya, alam  dan tak benda, warisan non geologinya belum diidentifikasi dan diintegrasikan dalam narasi  geropark secara menyeluruh.

Ketiga terkait visibilitas juga  kemitraan dinilai masih minim .Web site juga perlu berbahasa Inggris untuk menjangkau dunia internasional dan perlu pencantuman  logo dalam materi komunikasi 

 Keempat  terkait jejaring dan pelatihan, kurang partisiapsi aktif  pada jaringan geopark. Dinilai juga masih kurang pelatihan bagi pengelolaan site . Kemudian dijadwalkan Toba Caldera International Conference On Indonesia Geo Touris (TIC) pada 8 Juli 2025.  (J05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |