4 hours ago
1
24 Oktober 202524 Oktober 2025
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Harga emas dunia kembali menguat di tengah keraguan pasar terhadap kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Sementara itu, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Rupiah cenderung stagnan menjelang akhir pekan.
Pengamat Pasar Keuangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan, penguatan harga emas dipicu oleh meningkatnya ketidakpastian global.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
“Pelaku pasar masih ragu apakah pertemuan Donald Trump dan Xi Jinping pekan depan benar-benar akan menghasilkan kesepakatan yang bisa mengakhiri perang dagang,” ujarnya, Jumat (24/10).
Harga emas pada perdagangan hari ini ditransaksikan di kisaran US$4.137 per ons troy, atau sekitar Rp2,2 juta per gram. Gunawan menilai, peluang penguatan harga emas masih terbuka lebar, terutama jika hasil pembicaraan kedua negara tidak sesuai ekspektasi pasar.
“Apalagi dengan meningkatnya ketegangan geopolitik antara Rusia dan AS, emas kembali menjadi aset aman yang diminati investor,” tambahnya.
Dari pasar saham, IHSG dibuka menguat di level 8.294, namun pergerakannya diperkirakan akan terbatas seiring minimnya sentimen baru. “Pasar saham Asia juga bergerak mixed dan kurang atraktif, sehingga IHSG berpotensi terkoreksi di sesi perdagangan berikutnya,” jelas Gunawan.
Sementara itu, nilai tukar Rupiah relatif stabil di kisaran Rp16.615 per dolar AS. Gunawan memperkirakan Rupiah dan IHSG akan bergerak sideways dalam rentang sempit menjelang akhir pekan, dengan potensi pelemahan terbatas.
“Pasar masih menunggu rilis data ekonomi penting dari AS yang baru akan keluar pada akhir pekan. Data tersebut akan menjadi penentu arah pergerakan aset keuangan dan komoditas global di pekan depan,” pungkasnya. (id09)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.
