Grab Mau Caplok GOTO, Harga Saham Diramal Tembus Rp100?

4 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten fintech dan ride hailing Tanah Air, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) buka suara soal rencana dicaplok Grab dalam beberapa bulan ke depan.

Manajemen GOTO juga mengklaim ada "banyak tawaran" dari berbagai pihak. .

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), GOTO memberikan klarifikasi terhadap kabar yang beredar di media soal rencana akuisisi Grab atas GoTo.

Tanpa menyebutkan detail, manajemen GoTo menyatakan bahwa perseroan kerap menerima penawaran dari berbagai pihak.

"Adalah kewajiban Direksi untuk menjajaki secara menyeluruh dan mengevaluasi dengan cermat serta penuh kehati-hatian berbagai penawaran tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham Perseroan, dengan memperhatikan kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan kunci," kata manajemen GoTo, Kamis (8/5/2025).

Namun, GoTo menegaskan bahwa belum ada keputusan apapun terkait penawaran yang diterima. GoTo menyebut berita soal transaksi akusisi yang dilaporkan di media adalah sebuah spekulasi.

Namun demikian, sampai dengan tanggal keterbukaan informasi ini, Perseroan belum mencapai keputusan apapun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh Perseroan.

Sebagaimana telah kami jelaskan pada keterbukaan yang kami sampaikan sebelumnya tertanggal 19 Maret 2025, belum ada kesepakatan antara Perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi sebagaimana telah dispekulasikan di media massa," kata GoTo.

Kesepakatan akuisisi GoTo oleh Grab dikabarkan rampung pada kuartal II/2025. GoTo dilaporkan akan melepas semua unit bisnis mereka kepada Grab, kecuali bisnis finansial.

Perkembangan pembicaraan akuisisi antara Grab dan GoTo dilaporkan oleh Reuters berdasarkan narasumber yang tidak disebutkan namanya.

Reuters menyatakan bahwa Grab sudah merekrut penasihat untuk menangani proses akuisisi. Kesepakatan final masih bergantung kepada pendanaan akuisisi. Kabarnya, Grab sudah berdiskusi dengan beberapa bank sebagai calon penyandang dana.

Lantas gimana efek ke harga saham-nya?

Kami menilai aksi akuisisi ini akan menjadi penggerak positif bagi harga saham GOTO, karena ada inflow yang masuk.

Adapun, nilai akuisisi GOTO oleh Grab dikabarkan mencapai US$ 7 miliar (Rp115 triliun).

Sementara untuk harga saham GOTO pada perdagangan Kamis hari ini (8/5/2025) hingga oukul 14.15 WIB masih berada di harga Rp84 per lembar, menjadikan nilai kapitalisasinya di Rp 95,81 triliun.

Nilai akusisisi yang dikabarkan tersebut cenderung lebih tinggi dari nilai kapitalisasi pasar GOTO saat ini, artinya ini akan memberikan booster terhadap harga saham paling tidak mencapai Rp100 - Rp102 per lembar saham-nya.

Gimana Kondisi Keuangan GOTO Terkini?

Sebagai informasi, kondisi kinerja keuangan GOTO sepanjang paruh pertama tahun ini menunjukkan momentum positif yang terus berlanjut. EBITDA yang disesuaikan ke posisi tertinggi sepanjang masa dan rugi susut signifikan.

Gross Transaction Value (GTV) GOTO menyentuh angka Rp144,6 triliun, melesat 24% secara tahunan (yoy). Ini mendorong pendapatan perusahaan juga ikut meroket 37% yoy menjadi Rp4,2 triliun.

Adapun Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) yang disesuaikan tercatat sebanyak Rp393 miliar, meningkat 20,55% dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar Rp326 miliar.

Capaian ini terhitung tiga kuartal berjalan EBITDA adjusted GOTO di level positif dan mencatat rekor tertinggi sepanjang masa.

Pada tahun ini, GOTO mempertahankan guidance adjusted EBITDA dari rentang Rp1,4 triliun - Rp1,6 triliun. Jika melihat dari posisi sekarang, maka dari target sudah terpenuhi 24,56% - 28,07%.

Mengacu laporan keuangan publikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/4), kenaikan pendapatan itu ditunjang dengan penurunan beban-beban dalam 3 bulan di tahun ini.

Total beban dan biaya berkurang hingga 11,9% menjadi Rp4,42 triliun dari sebelumnya yang mencapai Rp5,02 triliun. Beberapa beban yang berhasil dipangkas di antaranya beban penjualan dan pemasaran, beban umum dan administrasi, dan beban operasional dan pendukung.

Beban penjualan dan pemasaran turun 10,5% menjadi Rp647 miliar dari sebelumnya Rp723 miliar, sedangkan beban umum dan administrasi dipangkas 26,7% menjadi Rp1,09 triliun dari sebelumnya Rp1,49 triliun.

Di sisi lain, beban operasional dan biaya pendukung juga turun 9,5% menjadi Rp225,14 miliar dari sebelumnya 248,74 miliar.

Dengan peningkatan pendapatan dan penurunan beban, Induk usaha Gojek dan GoTo Financial ini mencatatkan rugi periode berjalan Rp367 miliar, berkurang signifikan 61% dari rugi periode berjalan di kuartal I-2024 yakni rugi Rp 937 miliar.

Adapun rugi bersih yang diatribusikan ke entitas induk juga menurun hingga 67% menjadi Rp283,33 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya rugi Rp861,91 miliar.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |