Jakarta, CNBC Indonesia - Remitansi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mengalami kenaikan sepanjang 2024 seiring dengan meningkatnya jumlah warga Indonesia yang mencari nafkah di luar negeri.
Data dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan jumlah PMI di luar negeri bertambah 257 ribu menjadi 3,9 juta pada 2024.
Jumlah kiriman uang atau remitansi yang masuk ke Indonesia juga meningkat menjadi US$ 15,7 miliar dari yang tercatat pada 2023 sebesar US$ 14,2 miliar. Bila dirupiahkan angka remitansi pada 2024 menembus Rp 255,9 triliun (US$ 1= Rp 16.300).
Jumlah PMI dan remitansi yang meningkat menunjukkan semakin besarnya minta warga Indonesia bekerja di luar.
Dalam beberapa minggu terakhir, bahkan muncul pembicaraan ramai mengenai fenomena "Kabur Aja Dulu" di aplikasi X atau yang dulunya Twitter kini tengah ramai diperbincangkan.
Fenomena ini mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap berbagai masalah di Indonesia yang membuat para generasi muda ingin pindah ke negara asing.
Salah satu media asing South China Morning Post mengungkap, anak muda Indonesia menyuarakan keinginan untuk merantau melalui tagar #KaburAjaDulu di platform seperti X dan TikTok. "Kalau kamu tidak terlalu terikat dengan negara ini, pertimbangkan benar-benar untuk #KaburAjaDulu. Serius," tulis pengguna X, Petra Novandi.
Lonjakan pekerja Indonesia di luar negeri tercermin dari data BI kiriman remitansi.
Sebagai informasi, remitansi TKI adalah uang yang dikirim oleh pekerja migran Indonesia di luar negeri kepada keluarga atau kerabat di Indonesia. Remitansi ini merupakan bagian penting dari pendapatan negara dan ekonomi rumah tangga di daerah asal TKI.
Secara umun, remitansi yang besar cenderung berdampak positif baik terhadap keluarga TKI maupun negara.
Bagi penerima (keluarga di Indonesia), remitansi dapat meningkatkan kesejahteraan dan daya beli keluarga serta digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, pendidikan, kesehatan, atau investasi.
Sedangkan bagi perekonomian nasional, remitansi dapat menambah devisa negara, membantu stabilitas ekonomi, termasuk memperkuat konsumsi domestik, terutama di daerah asal TKI seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, NTB, dan NTT.
Apabila ditelisik lebih dalam, lima negara utama sebagai pemberi remitansi terbesar bagi Indonesia adalah Malaysia, Arab Saudi, Taiwan, Hong Kong, dan Korea Selatan.
Per kuartal III-2024, remitansi yang berasal dari Malaysia menempati posisi pertama dengan jumlah US$1,176 miliar. Posisi ini meningkat dari kuartal II dan kuartal I-2024 yang masing-masing sebesar US$1,175 miliar dan US$1,166 miliar.
Lebih lanjut, posisi kedua dan ketiga diisi oleh Arab Saudi dan Taiwan yang masing-masing punya remitansi TKI sebesar US$0,99 miliar dan US$0,65 miliar.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)