Jakarta, CNBC Indonesia - Arus Penanaman Modal Asing (PMA/FDI) ke Indonesia terus menunjukkan tren positif hingga mencapai angka US$57 miliar sepanjang 2025.
Chief Economist Juwai IQI Global Shan Saeed mengatakan, peningkatan tersebut menciptakan peluang investasi baru di sektor hilirisasi dan membangun stabilitas ekonomi jangka panjang yang lebih menarik bagi investor.
Selain itu, sektor manufaktur juga menjadi penyumbang signifikan terhadap perekonomian Indonesia, terutama melalui kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), investasi, dan ekspor.
"Penanaman Modal Asing (PMA/FDI) terus menunjukkan percepatan. Sepanjang 2025, FDI diperkirakan mencapai US$ 52-57 miliar, ditopang oleh komitmen besar pada hilirisasi mineral, baterai kendaraan listrik, petrokimia, pusat data, hingga manufaktur berat," ujar Shan Saeed dalam keterangannya dikutip Jumat, (14/11/2025).
"Sektor manufaktur menyumbang 38%-42% dari total FDI, tanda pergeseran struktural Indonesia ke orbit industri bernilai tambah tinggi," tambahnya.
Lebih lanjut, Saeed mengatakan prestasi tersebut menjadi bukti kepercayaan global pada kebijakan investasi Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kekuatan ekonomi.
"Doktrin stabilitas makro Prabowo bukan sekadar slogan. Ini adalah arsitektur strategis yang mulai membentuk lintasan baru ekonomi Indonesia, memperkuat fundamental, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memposisikan Indonesia sebagai kekuatan industri baru di Asia. 'Indonesia First' menjadi tema kunci kepemimpinan ekonomi Presiden Prabowo," ucapnya.
Kemudian, Saeed mengatakan faktor kepercayaan investor terus meningkat di Indonesia karena adanya kombinasi stabilitas rupiah dan pasar. Hal itu juga dinilai sebagai kekuatan utama Indonesia sebagai standout performer di Asia Tenggara yang mendorong pertumbuhan ekonomi baru.
"Yang paling menentukan, kepercayaan investor terus menguat. Kombinasi stabilitas rupiah, disiplin makro, kapasitas manufaktur yang mengembang, serta rezim investasi yang kredibel menempatkan Indonesia sebagai standout performer di Asia Tenggara," pungkasnya.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Daftar Proyek Potensial Serap FDI: Sektor Digital-Semikonduktor

2 hours ago
2

















































