
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
JAKARTA (Waspada.id):
Festival Kemudahan Dan Perlindungan Usaha Mikro yang digelar di Siborongborong,Tapanuli Utara (Taput) dihadiri Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurahman dan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Lamhot Sinaga, menyampaikan apresiasi tinggi atas kehadiran dua menteri Kabinet Merah Putih itu dalam kegiatan festival UMKM level nasional yang untuk pertama kalinya digelar di Taput.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Lamhot Sinaga juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan khusus kepada Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution atas dukungan dan semangat muda yang ditunjukkan dalam mendukung pemberdayaan UMKM di daerah.
Apresiasi juga disampaikan pada Bupati Taput Jonius Taripar Hutabarat serta Bupati Toba Efendi Napitupulu, atas peran aktif dalam memajukan sektor usaha dan pertanian di wilayah masing-masing.
“Harus kita akui, di Kabupaten Taput, sektor pertanian lebih dahulu maju. Sementara UMKM lebih cepat melaju di Toba. Karena itu, melalui festival ini, kita berharap ada sinergi antara pusat dan dan daerah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujar Lamhot dalam sambutannya
Jumat, (25/7), di gedung Serba Guna HKBP Jetun, Taput.
Ketua DPP Partai Golkar ini juga menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara Komisi VII DPR RI dengan kementerian-kementerian UMKM untuk mendorong kalangan pengusaha mikro naik kelas.
“Kami sangat mengapresiasi festival ini karena mencerminkan semangat kerja bersama antara legislatif dan eksekutif dalam memberdayakan usaha mikro,” ucapnya.
Lamhot Sinaga juga menyoroti masih banyaknya pelaku UMKM di Sumut yang belum memiliki legalitas formal seperti Nomor Induk Berusaha (NIB).
Menurutnya, persoalan mendasar yang sering dihadapi adalah keterbatasan akses terhadap pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Festival ini penting agar pelaku UMKM bisa memanfaatkan layanan konsultasi, sertifikasi, hingga pembiayaan yang disediakan,” lanjutnya.
Ia berharap melalui kegiatan ini, para pelaku usaha mikro tidak hanya mendapatkan akses legalitas dan perlindungan hukum, tetapi juga mampu meningkatkan skala usahanya dan bertransformasi dari sektor informal ke formal.
“Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat bisa meningkat secara berkelanjutan,” katanya.
Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro sendiri merupakan inisiatif Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKopUKM) melalui Deputi Bidang Usaha Mikro.
Kegiatan ini berlangsung di Perkampungan Pemuda HKBP Jetun Silangit, Pohan Tonga, Siborongborong, Taput.
Festival ini menyasar 1.000 pelaku usaha mikro. Beragam program utama disiapkan, mulai dari fasilitasi legalitas (NIB, sertifikasi halal, SP-PIRT, HaKI, SNI Bina-UMK), hingga layanan konsultasi akses pembiayaan, pemasaran digital, perizinan, bantuan hukum, dan asuransi.
Dalam kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Kementerian UMKM dengan Kementerian Hukum dan HAM, serta perjanjian kerja sama antara Ditjen Kekayaan Intelektual (HKI) dan Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) sebagai wujud penguatan perlindungan hukum terhadap pelaku UMKM.
Festival turut dimeriahkan dengan sesi talkshow, workshop interaktif, serta showcase produk unggulan UMKM lokal.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan nasional yang digelar sepanjang tahun 2025 di berbagai provinsi dari Aceh hingga Papua, dalam rangka memperkuat ekosistem perlindungan dan pemberdayaan UMKM secara menyeluruh. (J05)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.