DPRK Banda Aceh menggelar RDP dengan PLN terkait pemadaman listrik, kelangkaan gas LPG dan dengan PDAM Tirta Daroy Banda Aceh terkait distribusi air bersih, di gedung dewan setempat, Senin (15/12/25).(Waspada.id/Ist)
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
BANDA ACEH (Waspada.id): Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Kota Banda Aceh gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan sejumlah pihak terkait terutama berkenaan dengan pengembangan situasi pemadaman listrik, Kelangkaan Gas LPG dan Air PDAM Kota Banda Aceh, di gedung dewan setempat, Senin (15/12/2025).
Hadir dalam rapat yang dimulai pada pukul 10.00 Wib tersebut Ketua DPRK Banda Aceh Irwansyah ST, Wakil Ketua Musriadi, Ketua Komisi II Zidan Al-Hafidh Anggota Teuku Iqbal Djohan, M Arifin, Tgk Tarnuman dan Irwansyah, pihak PLN, PDAM, Pertamina, para camat, Keuchik, KNPI, Ormas dan para tamu undangan lainnya.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Ketua DPRK Banda Aceh dalam sambutannya menyampaikan RDP ini digelar berdasarkan permintaan dari masyarakat karena kondisi kita sekarang sangat memprihatinkan terutama krisis listrik, kemudian Gas LPG dan Air PDAM. Melalui Komisi II pihaknya memanggil pihak terkait untuk membahas terkait hajat hidup mendasar masyarakat.
Dalam hal ini pihaknya meminta komitmen dari pertamina terkait suplai Gas LPG, tidak lancar lewat darat maka harus di suplai lewat laut kemudian kapalnya di tambah atau tidak. “Karena itu komitmen ini penting, tadi kita sudah mendapat kabar dari pertamina akan masuk dalam pekan ini,” kata Irwansyah.
Kemudian terkait dengan listrik, menurutnya antisipasi penyelesaian krisis listrik terlalu lambat dilakukan, seperti menghadirkan pembangkit sementara, penambahan genset di UPTD ini baru dilakukan sekarang. “Jika dilakukan dari awal bencana maka penderitaan masyarakat tidak terjadi sampai sekarang karena itu kita meminta ada kompensasi untuk masyarakat yang terdampak,” tambah Irwansyah.
Lebih lanjut ia menuturkan terkait dengan pasokan air bersih, pihaknya menginginkan PDAM tidak menjadi kendala, dalam hal ini PLN sudah mendukung layanan listrik di Lambaro karena itu pihaknya juga meminta PDAM menghadirkan genset di boster bosternya sendiri.

“Jadi tidak ada alasan lagi tidak tersuplai listrik, kita menginginkan semua bekerja untuk rakyat, apapun yang bisa dikorbankan kita korbankan, ini kondisi musibah semuanya harus ada pengorbanan, kita juga meminta mobil tangki untuk menyuplai air bersih bagi kecamatan yang tidak bisa di suplai airnya,” ucap Irwansyah.
Hal serupa juga disampaikan Ketua Komisi II Zidan Al-Hafidh dengan diselenggarakannya RDP ini ia berharap PLN dapat memulihkan keadaan kita. Sebagaimana diketahui masyarakat banyak terkendala apalagi UMKM dengan pemadaman listrik ini “Dengan adanya RDP ini kita harap keluhan keluhan masyarakat selama ini bisa lansung didengar oleh PLN, Pertaminan dan PDAM,” kata Zidan.
Selanjutnya air bersih dan juga pasokan gas yang hari ini ada yang menaikkan harga dan mungkin ada yang menimbun sehingga masyarakat kesulitan baik di rumah rumah maupun mereka yang ingin berjualan bahkan ada yang sudah mulai membeli kayu bakar.
“Selanjutnya terkait air bersih ada keluhan di masyarakat air nya belum naik – naik, ada yang menduga ini terjadi karena tidak ada koordinasi antara PLN dan PDAM Tirta Daroy, tapi hari ini kita dapat kesimpulan bahwa stabilitas listrik kepada titik induk PDAM itu sudah stabil dengan adanya informasi seperti ini kita berharap dalam tiga hari kedepan PDAM dapat menormalisasi daerah daerah yang terdampak, baik kecamatan Kuta Alam, Syiah Kuala maupun Ulee Kareng, sehingga masyarakat dapat maksimal mendapatkan kebutuhan pokok sehari hari,” tutur Zidan.(id66)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































