Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) buka suara soal tol baru yang akan dibuka fungsional pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Kepala BPJT Wilan Oktavian mengatakan pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Direktorat Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan serta Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terkait ruas tol yang akan dibuka fungsional.
"Terkait tol fungsional masa Nataru (2025/2026), nanti kami koordinasikan dengan Direktorat Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan dan para BUJT terkait," kata Wilan saat dihubungi CNBC Indonesia, Jumat (14/11/2025).
Sebelumnya pada arus mudik dan balik Lebaran Idulfitri 2025, ada delapan ruas tol yang dibuka secara fungsional, dengan panjang total mencapai 132,77 km.
Dari delapan tol tersebut, di antaranya ada Tol Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi (Prosiwangi) Seksi 1 dan 2 serta Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan Segmen Sadang-Bojongmangu.
Namun di Nataru 2025/2026, Tol Japek II Selatan tampaknya belum dapat difungsionalkan karena saat ini pelaksana proyek masih fokus melakukan penanganan terhadap sejumlah titik longsor yang terjadi di beberapa segmen trase tol tersebut.
"Keselamatan dan kesiapan infrastruktur menjadi prioritas utama sebelum jalan tol dioperasikan. Sehingga, untuk musim mudik Nataru tahun ini, Japek II Selatan belum dapat difungsionalkan," jelas Wilan.
Tak hanya menyiapkan ruas tol baru yang akan dibuka secara fungsional, Kementerian PU juga akan kembali menggelar program potongan tarif tol saat masa libur panjang Nataru 2025/2026. Besaran diskon yang tengah dipertimbangkan serupa dengan Nataru tahun lalu, yakni sekitar 20%.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo sebelumnya mengungkapkan, pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan BUJT untuk mematangkan rencana tersebut.
"Kalau dari Nataru itu opsi kita biasanya kasih diskon jalan tol, dan kita sudah mulai diskusi dengan badan usaha jalan tol supaya mereka berkenan lagi memberikan diskon sesuai seperti tahun lalu, sekitar 20% kalau tidak salah," ujar Dody pada Jumat (31/10/2025) lalu.
Dody mengakui, negosiasi dengan operator tol tidak selalu mudah karena kebijakan diskon berdampak pada pendapatan mereka. Namun, pemerintah menilai potongan tarif ini penting untuk menjaga kelancaran arus kendaraan selama puncak perjalanan masyarakat.
"Kalau numpuk semua kan juga jadi macet total, jadi masalah baru bagi pemilik jalan tol. Ya sebaiknya memang dikasih diskon sehingga flow-nya lebih lancar," kata Dody.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tol Penyambung Yogyakarta-Semarang Dikebut, 2026 Sudah Tembus Sini

3 hours ago
1

















































