Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar di Kota Medan, Sumatera Utara. Langkah ini dilakukan untuk memastikan harga beras dan pasokan pangan stabil.
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar di Kota Medan, Sumatera Utara. Langkah ini dilakukan untuk memastikan harga beras dan pasokan pangan tetap stabil di tengah meningkatnya permintaan masyarakat akhir tahun.
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, sidak dilakukan di beberapa lokasi seperti Pasar Palapa, Pasar Sukaramai, hingga ke pabrik MinyaKita di Medan.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
“Kami dari Bulog Pusat melaksanakan inspeksi mendadak ke pasar Medan untuk memantau kondisi harga dan pasokan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujar Rizal di Medan, Sabtu (9/11).
Rizal menjelaskan, peninjauan ini merupakan bagian dari upaya Bulog menjaga stabilitas harga beras serta memastikan distribusi berjalan lancar. Menurutnya, kebijakan stabilisasi pangan harus dilakukan lebih cepat agar tidak terjadi lonjakan harga yang bisa membebani masyarakat.
“Langkah ini kami ambil agar harga tetap stabil di pasar, sehingga masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga wajar,” tegasnya.
Selain peninjauan langsung, Bulog juga menggerakkan satuan tugas operasi pasar di setiap daerah. Satuan tugas ini berperan mengawasi distribusi beras dan melakukan intervensi harga apabila ditemukan kenaikan tidak wajar.
Rizal juga mengimbau pelaku usaha untuk mengikuti aturan pemerintah dalam hal perdagangan pangan, termasuk patuh terhadap harga eceran tertinggi (HET).
“Kami masih dalam tahap sosialisasi dan pemberitahuan. Diharapkan semua pihak mematuhi pedoman yang ada agar tidak terjadi pencabutan izin usaha,” tambahnya.
Sementara itu, hasil pantauan lapangan menunjukkan harga beras di sejumlah pasar di Medan masih berada di kisaran harga eceran tertinggi (HET), terutama untuk jenis beras medium.
Data Bulog Sumut mencatat, hingga saat ini telah disalurkan 32.782 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada para mitra distribusi. Penjualan dilakukan sesuai HET sebesar Rp13.100 per kilogram, meskipun harga jual di tingkat pengecer bisa sedikit bervariasi sesuai kebijakan masing-masing instansi.
Langkah Bulog ini diharapkan mampu menjaga kestabilan harga pangan menjelang akhir tahun dan memastikan masyarakat tetap dapat mengakses bahan pokok dengan harga terjangkau. (id09)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































