Di Tengah Ancaman Modernisasi, PT AR Edukasi Masyarakat Perkuat Adat Dan Budaya

5 hours ago 3
Budaya

9 November 20259 November 2025

Di Tengah Ancaman Modernisasi, PT AR Edukasi Masyarakat Perkuat Adat Dan Budaya Senior Manager Community PT AR, Christine Pepah, saat memberikan sambutan pada acara Pagelaran Adat Tapsel, Warisan Budaya, Pesona Nusantara di Sopo Daganak, Desa Napa, Kecamatan Batangtoru, Tapsel (9/11/2025). Waspada.id/Mohot Lubis

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

TAPSEL (Waspada.id) : PT Agincourt Resources (AR), pengelola Tambang Emas Martabe edukasi dan latih masyarakat dalam memahami adat dan budaya Tapanuli Selatan (Tapsel) melalui pagelaran adat di Sopo Daganak, Desa Napa, Kecamatan Batangtoru, Tapsel (9/11/2025).

Kegiatan yang diberi nama Pagelaran Adat Tapsel, Warisan Budaya, Pesona Nusantara dengan penampilan kegiatam adat dan lomba fashin show dihadiri Kadis Ketapang yang merangkap Plt Kadis Pendidikan Tapsel, Efrida Yanti Pakpahan, Kadis Ketenagakerjaan Achmad Raja Nasution bersama Forkopimcam, Forkala dan tokoh adat.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Dalam pagelaran adat ini, naposo nauli bulung (pemuda/pemudi) yang merupkan warga lingkar Tambang Emas Martabe sebagai peserta lomba fashion show menampilkan pakaian adat Tapsel yang biasa digunakan dalam pesta perkawinan.

Selain lomba fashion show naposo nauli bulung, juga digelar penampilan peserta markobar dan pertunjukan marosong-osong (berbalas pantun). Khusus penampilan markobar merupakan implementasi dari hasil pelatihan markobar yang digelar PT AR selama 2 hari (7-8 November 2025).

Peserta fashion show naposo nauli bulung saat tampil di Pagelaran Adat Tapsel, Warisan Budaya, Pesona Nusantara di Sopo Daganak, Desa Napa, Kecamatan Batangtoru, Tapsel, Minggu (9/11/2025). Waspada.id/Mohot Lubis

Ancaman Modernisasi

Senior Manager Community PT AR, Christine Pepah, dalam sambutannya mengatakan perkembangan tekhnologi yang cukup pesat ditengah modernisasi menjadi ancaman terhadap eksistensi adat dan budaya. “Teknologi modernisasi ini mengancam keberadaan budaya dan adat,” ucapnya.

Adat dan budaya sebagai bagian dari kearifan lokal, ujar Christine, memiliki arti penting dalam kehidupan masyarakat karena dalam intraksi sosial, konsep dalihan natolu menjadi panduan bagi masyarakat dalam bertutur sapa. “Sesungguhnya keseharian kita dipeuhi adat dan budaya,” tuturnya.

Menurutnya, Dalihan Natolu mencerminkan keseimbangan dan kerjasama ditengah-tengah masyarakat sehinga harus dileststikan karena adat dan budaya merupkan kekayaan dan pesona Indonesia yang haru dijaga.

Untuk itu, PT AR mendorong dan memfasilitasi penguatan adat dan budaya Tapanuli Selatan melalui pelatihan markobar sejak tahun lalu. “Ini bukan sekedar bertutur, tapi kita mengenal dan mengetahui esensi dibalik itu,” katanya.

Christine berharap, kedepan lebih banyak lagi generasi muda yang ikut dalam pelatihan adat dan budaya Tapsel agar eksistensinya tetap terjaga dan tidak muncul kesalah pahaman mengenai adat dan budaya.

Plt Kadis Pendidikan Tapsel, Efrida Yanti Pakpahan mengatakan bahwa pengembangan SDM idealnya sejalan dengan pengembangan adat istiadat. Ia mengungkapkan pentingnya guru seni dan budaya di tingkat pendidikan dasar.

‘Sampai sekarang saya belum temukan guru seni dan budaya untuk Sekolah Rakyat. Saya berharap kedepan ada kerjasama dengan peemangku adat agar guru seni dan budaya untuk Sekolah Rakyat dapat terpenuhi,” harapnya.

Ketua Dewan Kesenian Tapsel, Agus Simatupang mengapresiasi PT AT yang telah melakukan pembinaan dan memfasilitasi pelatihan adat dan budaya Tapsel. (id46)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |