Ukuran Font
Kecil Besar
14px
NEW DELHI (Waspada.id): Pemerintah India untuk pertama kalinya akan melakukan penyemaian garam (natrium klorida/NaCl) guna menurunkan hujan di ibu kota New Delhi. Upaya modifikasi cuaca tersebut dijadwalkan berlangsung pada 28–30 Oktober mendatang.
Ketua Menteri Rekha Gupta menyebut langkah itu sebagai upaya bersejarah dalam memerangi polusi udara parah yang melanda kota tersebut.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
“Persiapan telah selesai untuk pertama kalinya di Delhi untuk menginduksi hujan buatan melalui penyemaian awan. Para ahli telah berhasil mengujinya di daerah Burari. Jika kondisi memungkinkan, Delhi akan mengalami hujan buatan pertama pada 29 Oktober,” tulis Gupta di platform X.
Modifikasi cuaca ini dilakukan setelah kualitas udara di ibu kota India tercatat sangat buruk selama empat hari berturut-turut.
Kondisi diperburuk oleh perayaan festival cahaya Diwali pada 21 Oktober, di mana petasan dan kembang api dinyalakan secara masif di berbagai kota.
Selain itu, kebiasaan petani membakar lahan pada musim dingin, serta emisi industri dan batu bara, turut memperparah kabut asap yang menyelimuti wilayah Delhi dan sekitarnya.
Program penyemaian awan ini akan dilaksanakan oleh Indian Institute of Technology (IIT) Kanpur bekerja sama dengan Departemen Lingkungan Hidup Delhi. Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) telah memberikan izin pelaksanaan operasi hujan buatan di wilayah Delhi sejak 1 Oktober hingga 30 November 2025.(cnni)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.





















































