Dari Mistis Jadi Miliaran: Mengapa Kemenyan RI Tembus Pasar Dunia?

4 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia- Di banyak desa di Sumatra, aroma kemenyan kerap identik dengan ritual mistis.

Namun, di luar bayangan itu, getah pohon Styrax benzoin justru menjadi salah satu komoditas paling bernilai di pasar global. resin berkhasiat yang diincar industri parfum, kosmetik, makanan, hingga farmasi.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang 2024 Indonesia mengekspor lebih dari 43 ribu ton kemenyan, dengan nilai mencapai US$52 juta, naik dari US$49 juta pada 2023. Meski volumenya sedikit turun dibanding tahun sebelumnya, nilai ekspornya tetap menguat, menandakan harga dan permintaan yang tetap kompetitif.

Pasar kemenyan Indonesia tersebar luas dari Asia hingga Eropa. China menjadi salah satu pembeli terbesar, disusul India, Bangladesh, Mesir, Prancis, hingga Italia. Dari total nilai ekspor 2024, India menyerap lebih dari US$22 juta, sementara China mencatat permintaan hingga US$4,7 juta.

Negara-negara seperti Prancis dan Italia, yang terkenal sebagai pusat industri parfum dan kosmetik dunia, juga masuk daftar tujuan ekspor. Sumatera Utara yang menjadi sentra produksi memiliki keunggulan kualitas resin dibanding negara produsen lain, membuat kemenyan Indonesia tetap memiliki daya saing global.

Di balik nilai ekonominya, kemenyan memiliki kandungan senyawa yang diakui riset ilmiah. Resin ini kaya cinnamic acid, benzoic acid, benzaldehyde, vanillin, dan benzyl benzoate, senyawa yang terbukti memiliki efek antibakteri, antiinflamasi, anestetik, sekaligus antioksidan kuat.

Studi dalam Journal of Pharmacognosy menunjukkan ekstrak benzoin efektif menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus pada konsentrasi rendah.

Tak heran, resin ini menjadi bahan penting dalam industri kesehatan, digunakan sebagai perekat luka pada perban medis, antiseptik, hingga bahan dasar salep. Di dunia kosmetik, kemenyan berfungsi sebagai fixative yang membuat aroma parfum bertahan lebih lama, sekaligus menjadi bahan baku lilin aromaterapi yang menenangkan. Bahkan di industri makanan, resin ini dipakai sebagai perisa alami untuk minuman, permen, hingga puding premium.

Lebih dari itu, kemenyan juga menyimpan nilai spiritual dan budaya yang tidak lekang oleh waktu. Di kuil-kuil Hindu di India, dupa berbahan gum benzoin digunakan dalam ritual keagamaan.

Gereja Ortodoks Rusia dan Eropa Timur juga mengandalkan kemenyan sebagai komponen utama dupa liturgi. Permintaan dari Prancis dan Italia sebagian juga terkait dengan praktik budaya dan keagamaan, selain industri wewangian. Dengan demikian, resin yang di Indonesia kerap dipandang sakral ini ternyata memiliki identitas ganda, bagian dari tradisi, juga pilar industri bernilai tinggi.

Meski memiliki potensi besar, industri kemenyan Indonesia menghadapi tantangan regenerasi. Banyak petani muda meninggalkan usaha ini karena dianggap kuno dan kurang menguntungkan.

Padahal, menurut riset agroforestri, sistem budidaya kemenyan di Sumatera bukan hanya menghasilkan resin, tapi juga menjaga keseimbangan ekologi hutan. Di sisi lain, hilirisasi belum berjalan optimal.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming sempat mendorong hilirisasi kemenyan, seraya menegaskan bahwa penguatan sektor pertanian tidak hanya soal pangan, tetapi juga komoditas khas seperti ini.

Jika dikelola dengan riset dan inovasi, nilai kemenyan bisa melampaui sekadar bahan baku mentah. Negara-negara maju sudah mengembangkan derivatif benzoin menjadi produk turunan bernilai tinggi, mulai dari serum anti-aging, balsam penyembuh luka, hingga gourmet flavoring untuk makanan premium.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(emb/emb)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |