Cuaca Ekstrem Nelayan Tak Melaut, Polairud Polres Abdya Gelar “Saweu Keudee Kupi” Dan Salurkan Bantuan

4 hours ago 1
Aceh

23 Oktober 202523 Oktober 2025

Cuaca Ekstrem Nelayan Tak Melaut, Polairud Polres Abdya Gelar “Saweu Keudee Kupi” Dan Salurkan Bantuan Kegiatan ‘Sawee Keudee Kupi’ dan penyaluran bansos Sat Polairud jajaran Polres Abdya dengan para nelayan setempat. Kamis (23/10).Waspada.id/Syafrizal

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

BLANGPIDIE (Waspada.id): Cuaca ekstrem yang melanda wilayah pesisir Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dan sekitarnya sejak sepekan terakhir, memaksa sebagian besar nelayan setempat memilih tidak melaut. Gelombang tinggi disertai angin kencang membuat aktivitas penangkapan ikan nyaris berhenti total di sejumlah titik pantai, mulai dari pesisir Susoh hingga Manggeng.

Bagi nelayan tradisional, kondisi ini tentu berdampak langsung terhadap penghasilan mereka. Banyak di antara mereka terpaksa bertahan di daratan, memperbaiki jaring dan perahu, sambil menunggu cuaca kembali bersahabat. “Sudah hampir seminggu kami tidak ke laut. Anginnya besar dan ombaknya tinggi. Kalau dipaksakan, bisa berbahaya,” ujar Tgk Jamaluddin, salah seorang nelayan di kawasan Ujung Serangga, Kamis (23/10).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Menyikapi situasi tersebut, Kapolres Abdya AKBP Agus Sulistianto SH SIK, melalui Kasat Polairud Iptu Nurdi, melakukan langkah humanis dengan menggelar kegiatan “Saweu Keudee Kupi” bersama para nelayan di wilayah pesisir. Kegiatan yang digelar Kamis (23/10) itu menjadi ajang silaturrahim antara aparat kepolisian dan masyarakat pesisir, sekaligus sarana menyampaikan imbauan tentang keselamatan berlayar.

Dalam kesempatan tersebut, Kasat Polairud Iptu Nurdi menekankan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan di laut, terutama pada musim cuaca ekstrem seperti saat ini. “Kami mengingatkan para nelayan, agar tidak memaksakan diri melaut ketika kondisi gelombang tidak bersahabat. Keselamatan jauh lebih penting daripada hasil tangkapan,” ujarnya di sela kegiatan.

Selain menyampaikan arahan, Sat Polairud Polres Abdya juga menyalurkan bantuan sosial kepada nelayan kecil yang benar-benar membutuhkan. Bantuan tersebut berupa paket kebutuhan pokok sebagai bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat pesisir yang terdampak secara ekonomi akibat cuaca buruk.

Menurut Nurdi, kegiatan “Saweu Keudee Kupi” akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan, tidak hanya di saat cuaca ekstrem, tetapi juga sebagai bagian dari program pembinaan masyarakat pesisir. “Kami ingin menjaga kedekatan antara polisi dan nelayan. Dengan silaturrahim seperti ini, kita bisa saling bertukar informasi, terutama terkait kondisi laut dan keselamatan pelayaran,” tambahnya.

Sementara itu, sejumlah nelayan menyambut positif kegiatan tersebut. Mereka menilai kehadiran aparat kepolisian di tengah masyarakat pesisir memberikan semangat tersendiri di saat penghasilan menurun akibat tidak bisa melaut. “Kami senang, polisi turun langsung dan peduli. Setidaknya ada yang memperhatikan kami saat tidak bisa ke laut,” kata Abdul Karim, nelayan lainnya.

Pantauan Waspada.id, gelombang tinggi di perairan Abdya beberapa hari terakhir mencapai 2 hingga 3 meter, disertai angin kencang dari arah barat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah mengeluarkan peringatan dini agar nelayan dan pengguna transportasi laut mewaspadai potensi cuaca ekstrem di wilayah barat-selatan Aceh.

Melalui kegiatan sosial tersebut, jajaran Sat Polairud Polres Abdya berharap masyarakat pesisir tetap waspada namun tidak kehilangan semangat. Sinergi antara aparat dan nelayan, diharapkan dapat memperkuat kesiapsiagaan menghadapi setiap perubahan cuaca dan menjaga keselamatan bersama.(id82)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |