Jakarta, CNBC Indonesia - Atase Perdagangan Amerika Serikat Ranitya Kusumadewi menekankan pentingnya strategi akses pasar ke depan dengan diplomasi perdagangan di tengah kondisi pelarangan udang Indonesia ke Amerika Serikat (AS).
"Selain diplomasi, kita perlu terus mempertahankan branding udang kita, sebagai produk aman dan berkelanjutan. Oleh karena itu kolaborasi sangat penting dan komitmen memberikan produk udang yang sehat, aman, ramah lingkungan, serta jejak produksi yang transparan," ungkap dia dalam diskusi Discover Indonesia's Shrimp: Aligned to International Standards Delivered with Superior Quality dalam gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, Jumat (17/10/2025).
Dia juga menegaskan kemitraan dengan pihak terkait di AS, termasuk importir dan asosiasi importir harus terus dilakukan. Apalagi preferensi konsumen di AS juga terus berubah dan berkembang. Ranitya mengatakan saat ini konsumen di AS sangat perhatian terhadap eco-certificate. Bahkan dia menyebut 61% konsumen AS bersedia membayar lebih untuk udang yang memiliki sertifikat tersebut.
"AS tentu masih jadi pasar pasok utama udang di AS, namun untuk memperkuat posisi saat ini, butuh pendekatan terintegrasi, dan sekali lagi ini butuh dukungan semua ditambah promosi untuk menetralkan keadaan yang ada," pungkas dia.
Sementara itu, Direktur Ikan Payau KKP Fernando Jongguran Simanjutak mengatakan isu terhadap udang dan hasil laut selalu ada, namun dia memastikan Indonesia tetap mempertahankan udang premium dan berkualitas.
"Namun untuk isu kali ini, kami masih mempertanyakan reaktor dari mana sehingga ada radioaktif kepada udang-udang kita? Kami memastikan Indonesia mempertahankan untuk menghasilkan udang premium dan berkualitas," jelas dia.
Fernando juga berharap masyarakat internasional tidak perlu ragu untuk mengkonsumsi udang dari Indonesia. Serupa dengan Fernando, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Dandy Satria Iswara juga menekankan kualitas udang Indonesia masih baik.
Namun di tengah isu yang menerpa, Dandy berharap bisa berkolaborasi dengan semua stakeholder terkait, tidak terkecuali akademisi demi industri udah yang berdaya saking dan udang Indonesia makin dikenal di internasional.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
RI Dapat Hibah Rp146,9 M dari Selandia Baru untuk Proyek Energi Bersih