Jakarta, CNBC Indonesia - CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon memberikan peringatan hubungan AS yang retak dengan China. Dia menyebut bahwa musuh terbesar AS bukan China, melainkan warganya sendiri.
"China adalah musuh potensial - mereka melakukan banyak hal dengan baik, mereka memiliki banyak masalah," kata Dimon di Forum Ekonomi Nasional Reagan di Simi Valley, California, pada Jumat lalu seperti dikutip CNN. "Tetapi yang benar-benar saya khawatirkan adalah kita. Bisakah kita memperbaiki diri - nilai-nilai kita sendiri, kemampuan kita sendiri, manajemen kita sendiri."
Komentar Dimon muncul ketika tarif Presiden Donald Trump telah memicu perang dagang antara Amerika Serikat dan China, dua ekonomi terbesar di dunia. Kebijakan perdagangan Trump telah berubah-ubah melalui berbagai tingkat tarif hingga menimbulkan ketidakpastian ekonomi di seluruh dunia.
Dimon juga memperingatkan bahwa China tidak akan melunak, apalagi setelah Trump mengklaim Beijing "benar-benar melanggar" perjanjian perdagangan terbarunya.
"Mereka tidak takut, kawan. Gagasan bahwa mereka akan tunduk pada Amerika, saya tidak akan mempercayai hal itu," kata Dimon.
Dimon mengatakan dia setuju dengan CEO Berkshire Hathaway Warren Buffet bahwa Amerika "tangguh terhadap kenormalan" tetapi kali ini berbeda.
"Kita harus bertindak bersama," kata Dimon. "Kita harus melakukannya dengan sangat cepat."
Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat memiliki masalah "salah urus". Ia menyerukan perbaikan perizinan, regulasi, imigrasi, perpajakan, sekolah dalam kota, dan sistem perawatan kesehatan. Jika hal-hal tersebut diperbaiki, kata Dimon, negara tersebut dapat tumbuh 3% per tahun.
"Apa yang Anda dengar hari ini di panggung adalah salah urus yang luar biasa. Salah urus di negara bagian, di kota, untuk pensiun ... dan hal-hal itu akan membunuh kita," kata Dimon, merujuk pada komentar yang dibuat oleh panelis sebelumnya di forum tersebut.
Defisit pemerintah Amerika Serikat mencapai sekitar US$2 triliun pada tahun 2024, atau sekitar 7% dari produk domestik bruto, menurut laporan Juni 2024 oleh Congressional Budget Office.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: AS-China Berpeluang Damai, Siapa Yang Untung, Siapa "Buntung"?
Next Article Kencangkan Sabuk Pengaman, JPMorgan Mulai PHK Karyawan Tahun Ini