Jakarta, CNBC Indonesia — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyalurkan kredit senilai Rp 1.764,32 triliun, naik 11% secara tahunan (yoy). Bank memperluas pembiayaan yang berorientasi pada produktivitas dan penciptaan nilai tambah ekonomi.
"Terkait kredit Bank Mandiri terus memastikan untuk bergerak selaras dengan berbagai program nasional kami meyakini industri perbankan nasional akan mampu berkontribusi secara signifikan," kata Direktur Commercial Banking Totok Priyambodo, Senin (27/10/2025).
Bank berkode emiten BMRI ini menilai, pertumbuhan tersebut ditopang oleh seluruh segmen bisnis yang ditunjang oleh ekosistem bisnis di wilayah.
"Kami melihat sektor padat karya, industri berorientasi ekspor, serta industri makanan dan minuman masih menjadi motor pertumbuhan yang signifikan. Kredit yang disalurkan di sektor-sektor ini terbukti memberikan multiplier effect terhadap lapangan kerja dan daya beli masyarakat," kata Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini.
Pertumbuhan kredit yang solid juga diikuti dengan manajemen risiko yang terjaga. Pada akhir September 2025, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) gross bank only tercatat 1,03%, dengan rasio pencadangan atau coverage ratio tetap terjaga baik pada level 271 persen.
"Pertumbuhan yang berkelanjutan menjadi prioritas utama kami. Bank Mandiri memastikan setiap langkah ekspansi dijalankan secara terukur dan selaras dengan prinsip kehati-hatian serta tata kelola yang baik untuk menjaga kualitas aset dan kinerja perseroan," lanjut Novita.
Adapun pada periode yang sama total aset konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp2.563 triliun, naik 10,3% yoy.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos OJK Buka-bukaan Kondisi Industri Keuangan Saat Ini

4 hours ago
2
















































