Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menepis kabar rencana penerbitan Panda Bonds oleh pemerintah Indonesia.
Panda Bonds ialah instrumen utang berdenominasi renminbi yang diterbitkan oleh pihak asing di pasar China daratan. Berbeda dengan Dim Sum Bond yang telah dibterbitkan pada akhir Oktober 2025 yang diterbitkan di Hong Kong.
Purbaya mengaku belum mendengar rencana penerbitan Panda Bonds dari internalnya hingga saat ini. Ia mengaku terkejut dengan kabar yang telah beredar di luar negeri itu.
"Panda Bonds? saya baru dengar malah. Saya belum dengar diterbitkan untuk tahun depan," kata Purbaya di kantornya, Jakarta, Jumat (14/11/2025).
Selain itu, Purbaya menekankan, hingga kini pemerintah belum membutuhkan pasokan mata uang China untuk memenuhi kebutuhan transaksi, karena adanya kerja sama penggunaan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT) antar bank sentral kedua negara.
"Itu sampai US$ 30 miliar kalau dengan Indonesia setahu saya untuk mengurangi ketergantungan kita dengan dolar, kalau kita mau," papar Purbaya.
Sebagaimana diketahui, rencana pemerintah untuk menerbitkan Panda Bonds salah satunya terungkap dalam laporan Financial Times berjudul "Indonesia considers issuing 'panda bonds' as China promotes renminbi debt".
Dalam laporannya, Financial Times menyebut Kementerian Keuangan Indonesia masih membahas ketentuan terkait penerbitan utang berdenominasi renminbi tersebut, menurut dua sumber yang mengetahui pembahasan itu.
Minat Indonesia terhadap panda bonds muncul ketika Beijing mendorong penggunaan mata uangnya dalam perdagangan dan pembiayaan internasional untuk memperkuat pengaruh global serta mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
Suku bunga China yang rendah menjadikan renminbi pilihan pendanaan yang menarik, seiring upaya pelaku usaha dan investor obligasi untuk mendapatkan pembiayaan yang lebih murah dan melakukan lindung nilai atas memburuknya hubungan antara Beijing dan Washington.
Brasil, Pakistan, dan Slovenia juga telah menyatakan pada awal tahun ini bahwa mereka berencana menerbitkan obligasi serupa.
Panda bonds semakin populer sejak 2023 berkat reformasi regulasi dari Beijing serta biaya pendanaan yang lebih murah. Tahun lalu, penerbitan panda bonds mencapai rekor 195 miliar Renminbi atau Yuan China, setara US$ 27 miliar, meskipun masih merupakan sebagian kecil dari total pasar utang di China.
Perusahaan internasional menerbitkan sebagian besar obligasi tersebut, namun minat dari pemerintah terus meningkat. Penerbitan panda bonds diperkirakan akan tumbuh signifikan dalam beberapa tahun mendatang dan menjadi faktor penting dalam internasionalisasi renminbi, menurut laporan Institute of International Finance awal tahun ini.
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto juga disebut tengah memperluas penggunaan renminbi seiring semakin eratnya hubungan dengan China. Pada Oktober, Jakarta menerbitkan dim sum bonds pertamanya senilai 6 miliar Renminbi. Indonesia berencana menerbitkan lebih banyak dim sum bonds tahun depan, menurut dua sumber tersebut.
(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Purbaya Blak-blakan ke DPR, Alasan Ditunjuk Prabowo Jadi Menteri

2 hours ago
2

















































