ARS Desak Pemerintah Segera Perbaiki Rumah Warga Batang Toru Yang Luluh Lantak Diterjang Banjir Bandang

6 hours ago 5
Medan

7 Desember 20257 Desember 2025

ARS Desak Pemerintah Segera Perbaiki Rumah Warga Batang Toru Yang Luluh Lantak Diterjang Banjir Bandang ANGGOTA DPRD Sumut dari Fraksi PKS, Abdul Rahim Siregar (ARS) berfoto bersama anak-anak korban banjir di Kecamatan Batang Toru, Tapsel, pekan lalu. Waspada.id/ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada.id): Kepedihan warga Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, masih terasa begitu kuat. Sudah berminggu-minggu sejak banjir bandang menyapu permukiman mereka, namun jejak bencana itu masih tertinggal di setiap sudut desa—di antara puing rumah yang berserakan, sawah yang hilang tak berbekas, hingga tatapan kosong para penyintas yang kehilangan keluarga.

Di tengah kondisi memilukan itu, Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS, Abdul Rahim Siregar (ARS), kembali mendesak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan pemerintah pusat agar segera merealisasikan janji pemulihan pascabencana, khususnya perbaikan rumah warga yang porak-poranda.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Warga masih menunggu janji pemerintah ditunaikan. Wakil Presiden yang sebelumnya sudah datang langsung ke lokasi bencana telah berkomitmen mempercepat pembangunan kembali rumah-rumah warga. Tapi hingga kini, masyarakat masih menunggu,” ujar ARS dalam keterangannya kepada wartawan di Medan, pekan lalu.

ARS telah meninjau langsung empat desa terdampak—Garoga, Huta Godang, Aek Ngadol, dan Batu Horing—tempat ratusan keluarga kini berjuang bangkit dari keterpurukan. Data terbaru yang diterimanya menyebutkan, sebanyak 200 warga menjadi korban, terdiri dari 85 orang yang ditemukan meninggal dunia, 50 warga masih hilang terbawa arus, sementara sisanya mengalami luka berat dan ringan.

Banjir bandang itu tidak hanya merenggut nyawa dan tempat tinggal, tetapi juga menghanyutkan ribuan rumah, meninggalkan warga tanpa ruang untuk kembali, tanpa barang satu pun yang bisa diselamatkan. Di beberapa titik, hanya fondasi rumah yang tersisa, menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya amukan alam malam itu.

Di tengah duka ini, masyarakat hanya bisa berharap. Mereka menunggu gerak cepat pemerintah—mulai dari Presiden, Gubernur Sumut, hingga Bupati—untuk membersihkan puing, memulihkan lingkungan, dan mempercepat pembangunan hunian baru bagi mereka yang kini hidup di tenda pengungsian atau menumpang di rumah kerabat.

“Situasi di lapangan sudah sangat mendesak. Banyak keluarga kehilangan tempat tinggal, dan lahan pertanian—sumber penghidupan utama warga—rusak total. Pemerintah harus bergerak cepat,” tegas ARS.

Kerusakan di sektor pertanian pun memperparah derita warga. Ribuan hektare persawahan hanyut dan terendam, meninggalkan para petani tanpa kepastian bagaimana mereka bisa memulai kembali kehidupan yang sempat susah payah mereka bangun.

Di tengah gelapnya duka, harapan itu tetap hidup. Warga Batang Toru menanti kehadiran negara—bukan hanya dalam bentuk janji, tetapi aksi nyata yang cepat, tepat, dan transparan.

Karena bagi mereka, rumah bukan sekadar bangunan, tetapi tempat seluruh kenangan dan kehidupan bermula. Dan kini, mereka menunggu pemerintah membantu mereka membangunnya kembali dari awal. (id06)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |