Jakarta, CNBC Indonesia - Anak Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa membeberkan saham-saham yang menurutnya berpotensi multibagger di tahun 2026. Tanpa menyebut kode saham, putra kedua Purbaya, Yudo Achilles Sadewa menyebut saham-saham Grup Bakrie dan milik Happy Hapsoro berpotensi cuan tahun depan.
"Menurut gua nih saham-sahamnya Pak Bakrie atau Pak Hapsoro udah oke juga sih. Sampai kuartal II, kuartal III-2026. Cukup, itu juga apalagi dia ngejar [masuk indeks] MSCI kan," kata Yudo di Podcast Cuap Cuap Cuan, dikutip Rabu (31/12/2025).
Dari sisi sektor, ia menyebut saham pertambangan emas berpotensi multibagger di tahun 2026. Sebab, Yudo mengatakan harga emas dan perak terus bergerak naik dan pasti akan meningkat terus.
"Dan saham cenderung ngikutin harga. Nah saham komoditas tersebut cenderung mengikuti harga emas dan perak. Dan pastinya gain-nya lebih besar di saham," ungkapnya.
Sementara itu, saham pertambangan batu bara dianggap kurang berpotensi bagger untuk kuartal I-2026.
Kemudian, Yudo menyebut saham-saham perbankan blue chip seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dapat menjadi pilihan untuk dikoleksi tahun depan. Meskipun ia mengakui pergerakan keuntungannya lambat.
"Terus kalo saham-saham untuk sektor perbankan menurut gua sih saham-saham blue chip kayak BCA, BRI, Mandiri, saham-saham yang return-nya kayak keong. Itu juga cukup oke sih untuk dikoleksi," tutur Yudo.
Lebih lanjut, ia menyebut saham-saham bank digital dapat menjadi pilihan investasi dengan risiko tinggi. Yudo menyinggung saham PT Super Bank Indonesia Tbk. (SUPA) yang baru melakukan initial public offering (IPO) dan sempat menyentuh batas auto rejection atas (ARA) beberapa kali sampai kemudian turun dan auto rejection bawah (ARB).
"Tapi kemarin kan sempet hype juga tuh IPO Superbank kalo nggak salah. Kalo nggak salah IPO Superbank tuh berapa (hari) ARA tuh. Terus udah itu anjlok ARB," ucapnya.
Yudo menyarankan jika ingin berinvestasi di saham IPO, para investor memasang trailing stop 5%. Itu adalah fitur otomatis mengirim order jual ketika harga pasar turun menyentuh stop price yang ditentukan.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
1

















































