AirNav Minta Tarif Navigasi Naik, Harga Tiket Pesawat Bakal Meroket?

2 hours ago 2

Bandung, CNBC Indonesia - AirNav Indonesia menegaskan rencana penyesuaian tarif Pelayanan Jasa Navigasi Penerbangan (PJNP) internasional dan overflying tidak akan memberikan dampak signifikan pada harga tiket pesawat. Sebab biaya navigasi merupakan komponen yang sangat kecil dalam struktur biaya operasional maskapai, yakni di bawah 5%.

Direktur Operasional AirNav Indonesia, Setio Anggoro menjelaskan, biaya layanan navigasi relatif kecil dibanding harga tiket pesawat, maupun biaya operasional lainnya.

"Bisa ditanya dengan maskapai, jadi kalau maskapai punya struktur biaya, biaya untuk AirNav dan bandara itu di bawah 5%," kata Setio dalam konferensi pers di Bandung, dikutip Jumat (14/11/2025)

Namun ia menegaskan, usulan penyesuaian tarif ini hanya berlaku pada penerbangan internasional dan overflying (penerbangan lintas), sementara penerbangan domestik belum akan diusulkan penyesuaian tarif.

"Untuk yang internasional dan overflying. Jadi untuk yang overflying, internasional itu kita propose naik. Domestik tidak, jadi hanya yang internasional dan overflying," ujarnya.

Berdasarkan dokumen AirNav yang diterima CNBC Indonesia, tarif PJNP domestik terakhir mengalami penyesuaian pada 2018-2019, ketika biaya penerbangan jelajah (en-route) dinaikkan dari Rp6.000 menjadi Rp7.000 per unit layanan. Sementara tarif Precision Approach domestik berada pada kisaran Rp5.500 per pergerakan. Sejak itu, tidak ada lagi penyesuaian tarif domestik, baik untuk en-route maupun Precision Approach.

Sementara untuk tarif internasional dan overflying tidak pernah berubah sejak 2013, sebesar US$0,65 per route unit. Padahal, ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 34 Tahun 2024 menyatakan, peninjauan kembali atau penyesuaian Biaya Pelayanan Jasa Navigasi Penerbangan (PJNP) dapat dilakukan paling cepat dua tahun setelah penetapan. Dengan demikian, tarif internasional Indonesia sudah melampaui masa evaluasi dan berada jauh di bawah standar banyak negara lain.

AirNav menyebut stagnasi tarif selama lebih dari satu dekade membuat kemampuan investasi navigasi menjadi sangat terbatas.

Setio pun menegaskan kembali bahwa struktur biaya navigasi memang kecil dibanding total operasi maskapai. Karena itu, penyesuaian tarif internasional dinilai tidak akan menjadi pemicu kenaikan harga tiket.

"Murah lah dibanding harga tiket, dibanding harga kursi nggak seberapa," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Hari Bakti ATC, AirNav Indonesia Komitmen Tingkatkan Pelayanan

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |