Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian/Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Amran Sulaiman memastikan pihaknya akan membagikan benih gratis serta menyiapkan alat mesin pertanian (alsintan) bagi petani yang lahannya terdampak banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Langkah ini diambil menyusul adanya puluhan ribu hektare sawah terendam, hingga mengalami puso.
Amran menegaskan, lahan yang puso akan langsung mendapatkan bantuan benih dari pemerintah pusat.
"Puso iya. Dan tolong yang puso, nanti saya kirim bantuan benih gratis dari pusat. Tolong Pak Sekjen (Sekretaris Jenderal) turunkan tim," kata Amran dalam konferensi pers di Auditorium Kementan, Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Ketika ditanya soal waktu penyaluran, Amran menegaskan bantuan dimulai hari ini.
"Langsung turun. Saya suruh turun mulai hari ini bekerja. List mana kami beri bantuan benih," tegasnya.
Ia juga memastikan petani bisa segera kembali menanam. "Ya bisa tanam sekarang. Kan musim hujan. Jadi supaya mereka... kita beri bantuan lah," ujar Amran.
Adapun mengenai total kebutuhan anggaran, Amran menyatakan akan menyiapkan bantuan untuk seluruh lahan yang terdampak berat.
"Berapapun kebutuhan 28 ribu hektare, saya tambah deh untuk 30 ribu hektare. Mana tau ada lagi. Jadi bulat 30 ribu hektare," katanya.
Ia juga menegaskan, bantuan tidak hanya berupa benih. Jika petani membutuhkan alat untuk mempercepat tanam, pemerintah siap mengirim alsintan.
"Bila memerlukan peralatan, dia tidak punya alat, kasih peralatan. Traktor," ucap dia.
Bencana Tidak Ganggu Produksi Nasional
Meski terdapat lahan terdampak cukup luas, Amran memastikan produksi beras nasional tidak akan terganggu. Ia menyebut stok beras aman, sementara kontribusi wilayah terdampak terhadap produksi nasional relatif kecil.
"Enggak terdampak. Kenapa? Aceh surplus 870 ribu ton, Sumatra juga surplus, Padang tidak masalah. Stok kita banyak," katanya.
Amran merinci, total sawah terdampak sekitar 27-30 ribu hektare dari total 11 juta hektare Luas Tambah Tanam (LTT) nasional.
"Jadi katakanlah 30 ribu hektare. Itu nggak berdampak. Kenapa? Sawah kita atau LTT kita 11 juta hektare. Jadi 30 ribu bagi 11 juta hektare berapa persen? 0,0 sekian. Jadi enggak. Nggak ada dampak," ujar Amran menegaskan.
Adapun untuk sawah yang gagal panen, Amran menyebut puso tidak bisa dihindari. "(Lahan yang kena puso itu seharusnya) panen dalam waktu dekat ini. Tapi puso iya," katanya.
Namun ia menekankan, pemerintah sudah menyiapkan strategi agar produksi tahun depan tidak terganggu.
"Swasembada aman lah. Sudah. Pak Sekjen tolong yang 28 ribu (hektare) turun hari ini tim. Beri benih gratis," tegas dia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementan, Suwandi menyampaikan, tim Kementan sudah menyelesaikan pendataan di tiga provinsi terdampak banjir.
"Bapak Menteri mengidentifikasi, tim sudah diturunkan ke 3 provinsi, sudah ketemu yang kena banjir 27.000 hektare padi, yang puso 385 hektare, sebagian ada 200 hektare untuk jagung," ujar Suwandi dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah di kantor Kemendagri, Senin (1/12/2025).
Untuk mencegah dampak bencana yang lebih besar ke depan, Kementan menyiapkan delapan langkah antisipasi, termasuk:
- Pemetaan wilayah rawan banjir
- Pemantauan cuaca harian melalui BMKG
- Pembentukan brigade siaga bencana
- Perbaikan saluran drainase
- Penggunaan benih tahan genangan
- Antisipasi hama penyakit
- Penyuluhan adaptasi iklim
- Penyaluran benih bantuan
"Intinya masing-masing daerah mesti mapping daerah-daerah banjir. (Dan pemerintah) membantu bantuan benih gratis," pungkas Suwandi.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]

1 hour ago
1

















































