Kondisi padi yang telah membusuk di sawah Kecamatan Kuta Blang, Jumat (5/12). Waspada.id/ Fauzan
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
BIREUEN (Waspada.id): Banjir besar di Kabupaten Bireuen telah menimbulkan kerusakan parah pada sektor pertanian, dengan 2.014 hektare sawah terendam tanah lumpur dan 1.060 hektare gagal panen. Data ini masih sementara karena pendataan di lapangan masih berjalan akibat akses sulit akibat jembatan yang terputus.
Kepala Dinas Pertanian Bireuen, Mulyadi, menjelaskan hal itu pada Jumat (5/12) ketika menjawab Waspada.id. “Belum habis dibawa pulang dari kecamatan, apalagi aksesnya sulit,” katanya.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Di Desa Puloe Siron, Kecamatan Kuta Blang, seluas 58 hektare padi yang hampir panen sudah menguning malah membusuk.

Sekdes Razali Ahmad mengatakan, mata pencaharian masyarakat sebagian besar adalah petani, sehingga keadaannya membuat mereka khawatir tentang masa depan.
“Membersihkan lumpur dirumah saja butuh waktu lama, bahkan ada yang setinggi pinggang. Ada yang butuh alat berat untuk membersihkan depan rumah,” ujar Razali.
Dia berharap Pemda bisa membantu memperbaiki lahan sawah agar petani bisa menanam kembali.(id73)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































