Jakarta, CNBC Indonesia - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memprediksi produksi nikel perusahaan bisa naik empat kali lipat di tahun 2027. Hal ini ditopang dari hadirnya tiga fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) yang rencananya tuntas pada tahun 2027.
Direktur Utama Vale Indonesia Febriany Eddy mengatakan pihaknya bisa meningkatkan produksi nikel melalui smelter di tahun 2027 mendatang dari yang saat ini berkapasitas hingga 80 ribu ton per tahun.
"Saat ini kan kita sekitar 70-80 ribu (ton) ya. Nanti kalau sudah jadi semua bisa empat kali lipat (tahun 2027)," ungkapnya kepada CNBC Indonesia dalam program Mining Zone, dikutip Rabu (9/4/2025).
Asal tahu saja, Vale sedang membangun tiga smelter nikel baru. Dua proyek ditargetkan bisa beroperasi pada tahun 2026 dan satunya lagi pada tahun 2027. "Tiga investasi ini total bersama dengan partner itu nilai investasi mencapai US$ 9 miliar atau setara mungkin sekitar Rp 130 triliun," ungkapnya.
Digencarkannya proyek pabrik nikel di ketiga lokasi tersebut dinilai sebagai usaha perusahaan untuk mendorong program hilirisasi dalam negeri. Maklum, selama 56 tahun ada di Indonesia, perusahaan nikel ini tidak pernah mengekspor biji mentah. "Jadi ketika pemerintah mencanangkan liberalisasi, kami tentu yang paling depan mendukung pemerintah," katanya.
Perlu diketahui, ketiga proyek tersebut antara lain proyek smelter nikel berteknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, bekerja sama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co dan Ford Motor Co. Smelter ini akan memproduksi 120 ribu ton per tahun Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).
Kedua, proyek smelter nikel di Morowali, Sulawesi Tengah, bekerja sama dengan Shandong Xinhai Technology Co., Ltd (Xinhai).
Kemudian, proyek smelter HPAL di Sorowako, Sulawesi Selatan, juga bekerja sama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Vale Raih Anugerah Proper Emas & Green Leadership Madya
Next Article Video: Sinergi Pertamina-Vale Masifkan Penggunaan HVO Industri Tambang