Waspada! Kelamaan Duduk Bisa Picu Serangan Jantung, Ini Alasannya

1 day ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Duduk dalam waktu yang lama ternyata dapat menimbulkan berbagai masalah pada kesehatan. Menurut American Heart Association (AHA), duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko penyakit kronis kardiovaskular seperti aritmia, gagal jantung, dan serangan jantung mendadak lebih cepat atau dalam waktu lima tahun ke depan.

Menurut studi yang diterbitkan jurnal Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes, hal ini juga berlaku bagi para penyintas serangan jantung. Ahli fisiologi olahraga bersertifikat, Keith Diaz mengatakan bahwa duduk terlalu lama dapat mengurangi sirkulasi darah, meningkatkan tekanan darah, dan menyebabkan penumpukan lemak pada tubuh, yang semuanya dapat meningkatkan risiko masalah jantung.

"Risiko bagi penyintas serangan jantung masih cukup besar. Studi kami menemukan bahwa pasien yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk setelah serangan jantung memiliki risiko lebih tinggi mengalami serangan jantung dan kematian dalam setahun, terlepas dari tingkat olahraganya," kata Diaz kepada Medical News Today.

"Bahkan para penyintas yang menerima perawatan dan pengobatan paling canggih pun masih memiliki risiko yang signifikan. Itulah mengapa sangat mendesak untuk menemukan cara tambahan untuk mengurangi risiko ini," tambahnya.

Untuk mencegahnya, ada beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko serangan jantung sekunder atau komplikasi. Beberapa diantaranya, seperti mengelola tekanan darah dan kadar kolesterol, menjaga pola makan yang sehat, berhenti merokok, dan lebih aktif secara fisik.

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa mengubah kebiasaan duduk dengan olahraga 30 menit adalah langkah positif untuk kesehatan dan kebugaran. Olahraga 30 menit dengan intensitas ringan, sedang atau berat dapat memberikan banyak manfaat dalam mengurangi risiko penyakit jantung.

"Dengan kata lain, meskipun Anda berolahraga, duduk dalam waktu lama tetap dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Mengurangi waktu duduk sepanjang hari sangat penting untuk pemulihan yang optimal setelah serangan jantung," tegasnya.

Ganti waktu duduk dengan olahraga selama 30 menit setiap hari
Para peneliti menemukan bahwa peserta yang mengganti waktu duduk dengan aktivitas fisik selama 30 menit dengan intensitas ringan setiap hari menurunkan risiko serangan jantung sekunder atau kematian hingga 50%.

Lebih jauh lagi, mengganti waktu duduk selama 30 menit dengan aktivitas sedang hingga berat setiap hari menurunkan risiko hingga 61%.

"Penurunan risiko yang besar dari penggantian waktu duduk dengan aktivitas intensitas ringan benar-benar menggarisbawahi pesan kesehatan masyarakat yang penting: melakukan sesuatu lebih baik daripada tidak melakukan apa pun," kata Diaz.

Tidur lebih baik daripada duduk lama
Diaz dan timnya juga menemukan bahwa jika peserta mengganti waktu 30 menit tidak bergerak dengan tambahan waktu tidur selama 30 menit, mereka memangkas risiko serangan jantung sekunder hingga 14%.

Tidur lebih sehat daripada duduk. Ini adalah perilaku pemulihan yang membantu tubuh dan pikiran pulih yang sangat penting setelah kejadian kesehatan serius seperti serangan jantung. Banyak pasien kesulitan menemukan waktu atau merasa terlalu takut untuk melakukan aktivitas fisik yang intens.

"Bahkan menikmati waktu tidur tambahan setengah jam, daripada menghabiskan waktu tersebut dengan duduk di ponsel atau menonton satu episode lagi di Netflix, dapat mendukung pemulihan dan mengurangi risiko terkait jantung," paparnya.

Bagi mereka yang suka bermalas-malasan, ini merupakan sebuah langkah kecil yang berdampak baik bagi kesehatan. Jadi mulailah mengganti waktu duduk dengan aktivitas fisik.


(miq/miq)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Preventive Care Jadi Arah Baru Bisnis Layanan Kesehatan

Next Article Waspada! Dua Penyakit Ini Bikin 1,5 Juta Warga RI Meninggal Tiap Tahun

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |