Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor e-commerce diyakini akan menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Besarnya populasi muda, meluasnya penetrasi internet, serta daya beli masyarakat yang tangguh menopang sektor tersebut.
Laporan e-Conomy SEA 2024 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company memperkirakan value ekonomi digital Indonesia pada 2024 mencapai sekitar US$90 miliar atau sekitar Rp 1.472 triliun (US$1= Rp 16.365). Angkanya akan melesat ke US$ 120 miliar pada 2025 dan bisa ditingkatkan keUS$200-300 miliar pada 2030.
Value ekonomi digital termasuk sektor e-commerce yang diperkirakan nilainya mencapai US$ 65 miliar pada 2024 (Rp 1.063,7 triliun). Nilainya akan menebus US$ 150 miliar pada 2030 atau sekitar Rp 2.454,7 triliun.
Foto: https://economysea.withgoogle.com/report
Nilai digital ekonomi RI
Nilai tersebut lebih besar dibandingkan perhitungan pemerintah. Menteri Perdagangan Budi Santoso memproyeksikan nilai transaksi e-commerce atau toko online tembus Rp 487 triliun pada 2024. Perkiraan ini naik 2,8% dibandingkan 2023 sebesar Rp 453 triliun.
Pengguna platform e-commerce diperkirakan meningkat menjadi 65,65 juta pada 2025, dari 58,6 juta pada tahun lalu. Semakin luasnya cakupan internet menjadi salah satu penopang bisnis e-commerce di Indonesia.
Meningkatnya penjuaan e-commerce tidak bisa dilepaskan dari besarnya populasi generasi Z dan Milenial yang ada di Indonesia.
Kredivo dalam laporanya Perilaku Konsumen E-commerce Indonesia mencatat lebih dari 70% berasal dari Generasi Z dan Milenial yang berumur 35 tahun ke bawah. Proporsi paling besar adalah konsumen berumur 26-35 tahun yang merupakan generasi milenial dan termasuk kelompok usia produktif.
Foto: Kredivo
Konsumen e-cmmorce berdasarkan usia dan gende
Survei Kredivo juga menunjukkan di antara semua produk yang ada di e-commerce, fashion merupakan produk yang paling banyak dibeli. Baik pria dan perempuan, maupun tua dan muda, menyukai produk fashion. Selain fashion, pria juga melakukan banyak transaksi produk gadget, sedangkan perempuan memiliki ketertarikan untuk membeli produk kesehatan dan kecantikan.
Hari Belanja Online Nasional (12.12) dan festival belanja tanggal kembar seperti 11.11, 10.10, 9.9 selalu mampu mendongkrak penjualan.
FMCG Tahan Banting di Tengah Guncangan
Ekonomi Indonesia hanya tumuh 5,03% pada 2024, atau turun terendah dalam tiga tahun terakhir. Kendati melandai, konsumsi rumah tangga masih sanggup tumbuh 4,94% pada tahun lalu atau berada di level historisnya yakni 5%.
Masih tangguhnya konsumsi rumah tangga ini menjadi sinyal positif mengingat banyak sekali sentimen negatif sepanjang tahun lalu.
Di antaranya adalah penurunan daya beli, lonjakan jumlah pekerja yang di-PHK, hingga melesatnya beberapa bahan pangan, terutama cabai.
Di tengah derasnya tekanan ekonomi 2024, penjualan FMCG (Fast Moving Consumer Goods) di e-commerce tetap tumbuh. Kondisi ini membuktikan penjualan di kanal digital mampu bertahan dan bahkan tumbuh di tengah kondisi yang tidak menentu.
Compas.co.id melaporkan pertumbuhan nilai penjualan FMCG di e-commerce secara konsisten terjadi sejak 2022 - 2024. Di mana pada 2022 nilai penjualan berada di angka Rp51 triliun, sementara di tahun 2023 naik 11% ke angka Rp56,3 triliun.
Tren positif pun lantas berlanjut pada tahun 2024, di mana total nilai penjualan sektor FMCG di e-commerce pada 2024 kembali naik 32% ke angka Rp 74,8 triliun. Melihat tren positif ini, melalui metode regresi linear Compas.co.id memprediksi di tahun 2025 nilai penjualan FMCG akan kembali meningkat sejumlah 19% ke angka Rp 88,9 triliun.
Compas merekam data penjualan dari tiga kanal marketplace yakni Tokopedia, Shopee, dan Blibli.
Salah satu produk dengan penjualan tertinggi adalah produk kecantikan.
Menurut laporan dari Compas Market Insight Dashboard dari Compas.co.id , kategori perawatan dan kecantikan menjadi bintang utama dengan kontribusi penjualan mencapai 51,6% di 2024 dan proyeksi pertumbuhan 17% di tahun berikutnya di platform e-commerce.
Data tersebut setidaknya tercermin melalui kompilasi Compas.co.id dalam belanja masyarakat di tiga platform utama yakni Shopee, Tokopedia & Blibli.
Produk kecantikan dan perawatan kulit mendominasi platform seperti Shopee dan Tokopedia sepanjang 2024, dengan nilai penjualan Rp31,9 triliun dari total Rp61,8 triliun di sektor FMCG.
Pada momen flash sale seperti 10.10 dan 11.11, kategori ini bahkan menyumbang lebih dari 60% total penjualan FMCG, dengan masing-masing Rp221,4 miliar dan Rp236,5 miliar.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mae/mae)