Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah bakal membangun program 3 juta rumah termasuk di antaranya 1 juta rumah berbentuk susun di perkotaan di wilayah Kalibata, Jakarta Selatan. Lokasinya berada di tengah kota dan tidak jauh dari banyak perkantoran.
"Kemungkinan yang pertama itu yang sudah siap lahannya dan perizinannya itu lahan bekas perumahan DPR Kalibata. Sekitar 24 hektare. 20 hektare itu dalam 1 blok, ada 4 hektare di luar blok yang 4 itu karena dibatasi oleh rel kereta api," kata Wamen Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah di Jakarta, Kamis (27/2/2025).
Adanya 1 juta rumah di wilayah kota bertujuan agar masyarakat bisa bekerja tanpa harus jauh-jauh dari tempat tinggalnya. Namun harganya diharapkan bisa lebih ditekan dengan adanya intervensi pemerintah.
"Jadi kita lagi menghitung dan lagi bernegosiasi biaya konstruksi pada dasarnya. Karena kan begini, kalau tanah sudah dimudahkan oleh pemerintah, nanti pemerintah akan menetapkan harga tanah," kata Fahri.
Upaya pemerintah untuk mengintervensi harga diantaranya melalui penyediaan lahan. Solusi ini diharapkan dapat lebih menekan harga rumah karena harga lahan di tengah kota menjadi salah satu biaya paling besar, bahkan dibanding konstruksinya.
"Harga tanah itu adalah instrumen pemerintah untuk mengintervensi harga bagi masyarakat. Karena kita juga nggak mau itu mengikuti pasar. Padahal tanahnya tanah pemerintah," paparnya.
Biaya lain yakni dari sisi konstruksi, saat ini pemerintah sedang menghitung biaya yang pas, sehingga nantinya bisa dapat perhitungan dari harga jual unit per meternya. Nantinya harga rumah susun ini bakal bervariasi tergantung tipenya.
"Kita lagi negosiasi biaya konstruksinya. Jadi nanti lain harganya plus keuntungan yang mereka miliki. Jadi itu menjadi harga dasar," terangnya.
Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Hashim S Djojohadikusumo menyebut Qatar sebagai salah satu investor siap membangun 1 juta uni apartemen usai Lebaran.
"Bulan April setelah Lebaran, investor dari Qatar mau bangun 1 juta apartemen. Nilainya US$ 18-20 miliar," ungkap Hashim dalam acara CNBC Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Tidak berhenti sampai 1 juta apartemen, Qatar juga berkomitmen untuk membangun lagi hingga 5 juta unit apartemen dan rumah perdesaan.
"Nanti akan dibawa lagi untuk pemerintah Qatar 3-5 juta apartemen dan rumah di perdesaan," imbuhnya.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Hashim Bicara Danantara, PDB 8% - Program 1 Juta Rumah Prabowo
Next Article Fahri Hamzah & Immanuel Ebenezer Gabung ke Kabinet Prabowo